THE MORE YOU EXPLORE! THE MORE YOU KNOW YOURSELF!

Keep inspired, keep the spirit on HOTMOM!

Be BRAVE, be a HOTMOM!

Learn to take care of yourself before you start taking care of others! Travel and explore! Be sure to keep everyone save!

Figure out whether you're a HOTMOM or not by reading this blog!

To live your life to the fullest! We must break the ordinary!

Sunday, June 29, 2014

HOT SPOT LIBURAN: KENANGAN LIBURAN




Salam Cinta HotMom,

Rasanya tidak cukup waktu kita untuk liburan bersama keluarga…belum puas rasanya berlibur kita sudah harus kembali menjalankan rutinitas kita sehari-hari yaitu bekerja, apakah sebagai Ibu Rumah Tangga atapun bekerja di kantoran.

2 pertanyaan ini yang perlu kita pikirkan, yaitu :
·   Apakah liburan kita yang hanya beberapa hari akan sirna dari ingatan ?
·  Apakah saat anak-anak kita dewasa nanti mereka masih mengingat liburan yang mereka lakukan ?

Sebagian orang tentu masih ingat kenangan indah masa kecil mereka saat liburan dan sebagian orang lagi tentu tidak. Ini yang terjadi dengan saya dimana kemampuan mengingat saya cukup lemah sehingga sering kali saya tidak bisa mengingat peristiwa atau kejadian yang saya alami di masa lampau.

Dunia digital dan teknologi katanya sudah sangat canggih sehingga semua data dapat disimpan dalam CD, Flashdisk atau di dalam Memori Card yang kita miliki. Tapi, walaupun hidup dan bekerja di perusahaan yang bergerak di dunia teknologi, saya tetap melakukan dokumentasi tradisional ini, yaitu foto album.

Pada saat anak saya Oris duduk di bangku SMP, dia pernah bertanya kepada saya kenapa di dunia yang sudah penuh dengan teknologi canggih saya masih mencetak foto liburan dan menyusunnya di dalam album ? Ada foto album yang digital katanya yang bisa saya buka via laptop, handphone atau smartphone dari mana saja…..

Namun, jawaban saya adalah “ file bisa hilang kena virus,  kita tidak bisa menemukan nama filenya karena lupa, atau kita bingung file tersebut disimpan di flashdisk yang mana…” tapi, album foto walaupun bentuknya memakan tempat, akan menjadi kenangan sepanjang masa dan bisa diperlihatkan turun temurun asalkan bisa kita jaga dengan baik.



Inilah hasil kerja Papa saya yang sangat rajin mendokumentasikan setiap momen bersama keluarga ataupun sahabat-sahabatnya dalam foto album.
Hasil cetaknya masih hitam putih khas foto jaman dahulu. Dari foto album ini akhirnya saya bisa melihat Mama saya saat masih muda mengenakan rok mini dengan rambut palsu atau wig yang sangat populer dimasanya, saya bisa melihat wajah lucu kakak-kakak saya saat masih anak-anak , potongan rambut kami saat masih kecil dulu dan foto-foto lainnya yang menceritakan betapa kami mempunyai kehidupan yang sangat indah…



Inilah dasar inspirasi saya untuk mendokumentasikan setiap perjalanan liburan saya bersama Oris kemanapun kami pergi….


Foto menggunakan camera, HP ataupun smartphone lainnya, saya tetap akan mencetak hasil foto tersebut dan memasukkannya ke dalam album sesuai perjalanannya. Misalnya, pada saat liburan ke Thailand, Hongkong, Singapore, Malaysia , Bali, Bromo, Derawan, Komodo, dan tujuan wisata lainnya,  saya memiliki semua albumnya dimana di dalam album lengkap saya simpan tiket dan hal-hal lainnya yang menarik.



Tidak hanya saat liburan, saya juga memiliki album mulai dari saya hamil sampai Oris di bangku kuliah…

Saya memiliki lemari sendiri untuk penyimpanan album-album foto ini. Apabila orang lain koleksi CD, koleksi boneka ataupun koleksi barang berharga lainnya, tetapi saya memiliki koleksi album perjalanan hidup saya mulai dari usia pernikahan, hamil sampai Oris dewasa..



Sangat menyenangkan bisa memiliki koleksi album ini dimana saya sering membuka lagi album koleksi saya secara bergantian dan melihatnya bersama Oris diwaktu senggang kami.
Kami akan tertawa bersama melihat begitu banyak kenangan dan cerita yang ada di dalam foto album ini.



HotMom,
Saya ingin berbagi tips hal-hal yang saya lakukan saat melakukan perjalan atau liburan adalah sebagai berikut :

· Menyimpan tiket perjalanan, tiket masuk wahana liburan, dan tiket apa saja yang kami bayar.
·  Mengabadikan setiap momen mulai dari menunggu di bandara sampai kembali lagi ke Jakarta.
· Mencatat setiap kunjungan perjalanan setiap harinya menjelang istirahat tidur malam
·   Mencatat pengeluaran per hari nya saat liburan
·    Mencetak semua foto setelah tiba di Jakarta dan menyusun albumnya
·  Memberi judul dan menyusun album foto sesuai jadwal perjalanan yang saya lakukan

Saya tidak pernah menunda dalam membuat foto album liburan walaupun saya memiliki catatan hariannya …



Setelah 6 tahun berjalan, anak saya Oris memberikan komentar soal foto album ini bahwa dia akan melakukan hal yang sama kelak karena ternyata foto album ini merupakan kenangan indah yang tidak akan pernah hilang walaupun kecanggihan teknologi sudah mendominasi dunia ini…





BYE HOTMOM

Sunday, June 22, 2014

HOT SPOT LIBURAN : SUNRISE @ BOROBUDUR




Salam Cinta HotMom,


Saatnya mengunjungi Jogjakarta…….Kota yang sudah bertahun-tahun tidak saya datangi dan sekarang saya memiliki kesempatan untuk datang kembali mengunjungi Jogjakarta disela-sela waktu kerja , yaitu mengikuti 3 hari WPP Stream dimana saya menjadi salah satu peserta disana.

Sengaja mengambil pesawat pagi agar saya dan teman kantor, mbak Lolita dan Aoura  bisa berjalan-jalan keliling Jogjakarta sebelum saatnya registrasi jam 2 siang di Hotel Hyatt Surabaya.


Pasar Bringhardjo…..itulah tujuan kami dipagi hari ini.  Agar efektif, kami  berpisah selama 1 jam dan akan bertemu kembali di Mirota, toko yang menjual khas kerajinan Jogjakarta yang berada di sebrang pasar Bringhardjo.


Dengan cuaca panas yang sangat luar biasa akibat erupsi gunung berapi, terkalahkan  dengan suasana pemandangan para pedagang pecel mie yang ada di pinggiran pasar. Saya dan Aoura berhenti untuk mencoba pecel mie yang dijajakan oleh mbak penjualnya.

Setelah puas mencicipi pecel mie, saya mulai masuk ke dalam pasar menjelajahi isinya selama 40 menit dan membeli beberapa kemeja batik untuk oleh-oleh buat keluarga.

Setelah puas berada dipasar, saya menyebrang jalan menuju Mirota dan berkeliling dengan nyaman di dalamnya karena ruangan memiliki AC dan café yang nyaman di lantai 3.
Tertarik dengan barang-barang berwarna yang dipajang di etalase toko, sayapun menuju kesana untuk melihat apa barang-barang tersebut ? hahahaha….ternyata disana dijual rokok produksi jaman dahulu dan coklat dengan cover berbagai macam sosok wayang….


Masih jam 11.30 siang, kami masih memiliki waktu untuk mencoba gudeg yang terkenal di Jogja, yaitu Gudeg Yu Djum.
Driver yang mobilnya kami sewa membawa kami ke salah satu cabang restoran Yu Djum.


Belum jam 12 siang kami tiba disana tetapi sudah banyak menu yang habis karena banyak sekali pengunjung yang makan siang disana. Saya akhirnya memilih menu Nasi Gudeg Sayap.
Bertiga makan disana, kami hanya membayar tidak sampai Rp. 60.000 sudah dengan minum dan beberapa kerupuk.

Selesai makan siang di Gudeg Yu Djum, kamipun melanjutkan perjalanan menuju Hotel Hyatt untuk registrasi acara WPP Stream

Saya tidak akan bercerita mengenai program kerja saya, tetapi saya akan bercerita mengenai program Sunrise ke Borobudur yang menjadi salah satu agenda dari program ini yang menurut saya sangat bagus untuk HotMom coba bersama keluarga.

Jam 3 pagi kami sudah berkumpul di lobby hotel Hyatt dan berangkat tepat jam 03.15 menuju Borobudur.
Tiba di Borobudur sekitar jam 04.15, kami mendaftar di ruang tunggu kedatangan dan menunggu tiket dibagikan oleh pengelola acara.


Tiket masuk sebesar Rp. 250.000 per orang adalah harga yang mahal….tapi saya tidak ingin memberikan komentar dulu soal harga tiket ini karena saya ingin mengetahui apa yang akan terjadi nanti…

Suasana masih gelap, kami diberikan kain batik untuk kami kenakan dan senter untuk membantu perjalanan kami menuju Borobudur. Karena suasana gelap, tidak ada yang bisa kami lihat kecuali berhati-hati disaat berjalan dan menaiki puncak Borobudur.

Memerlukan energi yang banyak untuk menaiki puncak Borobudur karena perjalanan sebelumnya juga cukup jauh.

Setelah menunggu sekitar 15 menit di puncak Borobudur, sedikit demi sedikit matahari mulai menampakkan wajahnya dari balik gunung. Semua pengunjung yang teridri dari pelancong lokal dan turis mulai mempersiapkan camera untuk mengabadikan momen yang sangat ditunggu-tunggu ini.
Dengan hanya menggunakan HP , saya juga tidak mau ketinggalan mengambil momen berharga dan sangat indah dari puncak Borobudur…


Setelah matahari terbit dan lelah berdiri, saya mencoba mencari tempat untuk duduk. Hahahahaha…ternyata saya duduk di tempat yang dilarang duduk. Saat saya ingin memotret pengumuman ini, teman saya juga memotret saya yang sedang duduk ditanda larangan duduk…
Maaf Borobudur…saya terlalu lelah saat itu…..

Saatnya untuk kembali turun kebawah….sekarang baru terlihat betapa indahnya Borobudur dan sekitarnya …lingkungan sekitar sudah ditata dengan sangat indah yang penuh dengan pepohonan..




Bagaimana dengan harga karcis yang Rp. 250.000 tadi ? tidak terasa mahal dibandingkan dengan pengalaman dan keindahan yang kita dapatkan di Borobudur.

Setibanya di bawah , kami baru bisa melihat dengan design gedung dan interior dari ruang tunggu dimana coffee break dan souvenir sudah disediakan untuk kami.


Tiba kembali ke hotel sekitar jam 8 pagi, sayapun melanjutkan tidur yang sempat tertunda. Bangun jam 10 pagi, sayapun bersiap-siap untuk berkumpul kembali di acara kantor sampai jam 12 siang.
Sebelum check out untuk kembali ke Jakarta, kami berjalan kaki keluar hotel dan masuk ke restoran Nasi Pecel yang berada tepat di sebelah Hotel Hyatt.
Wach…ternyata restoran ini sangat unik dan ramai dipenuhi oleh pengunjung yang membawa keluarga.


Di Lobby restoran kita disambut dengan beberapa pemain musik tradisional Jogja. Sudah sangat menyenangkan rasanya saat masuk padahal kita belum mencicip makanan apapun.
Sebelum makan saya menyempatkan berkeliling untuk mengambil foto-foto di sekeliling restoran.


Restoran ini memiliki 3 area makan yang terpisah dimana kita bisa memilih ruangan yang kita suka. Ada area dengan kursi kayu panjang, ada area makan dengan bale-bale da nada ruangan yang konsepnya seperti bar. Kami memilih di area bar karena disanalah tempat memilih makanan dari menu pecel yang mereka tawarkan.
Untuk minumannya, saya memilih minuman khas yaitu Coffee Beer. Rasanya seperti minuman Sarsaparilla kita dijaman dahulu..


Selesai makan siang, kami bersiap-siap kembali ke Jakarta…..
Saya sempat mengambil foto saat berada di pesawat, sekitar 15 menit setelah take off, dimana pemandangannya sangat indah dari dalam pesawat…


HotMom, saya pasti akan kembali ke Jogjakarta karena saya merasa waktu saya untuk menjelajahi kota ini sangat sedikit…

Saya akan membawa anak saya Oris dan saya menyarankan HotMom juga menyediakan waktu untuk berkunjung ke Jogjakarta bersama keluarga.
Nikmati matahari terbit di Borobudur karena pengalaman ini tidak akan HotMom temui dimanapun…

BYE HOTMOM








Saturday, June 21, 2014

HOT TIPS : SUKSES BERMULA DARI HOBBY

Salam Cinta HotMom,

Sebagian besar anak yang duduk di kelas 3 SMA saat ini pasti bingung menentukan jurusan kuliah yang akan mereka ambil nanti walaupun sebagian lagi pasti sudah mengetahui mereka akan memilih jurusan apa….namun terkadang orang tualah yang membuat mereka tambah bingung dengan rencana-rencana para orang tua yang menginginkan anaknya harus kuliah di universitas ternama….atau kuliah di jurusan yang dipilih oleh orang tuanya karena jaman dulu orang tuanya ingin sekali kuliah di jurusan tersebut namun tidak terpenuhi….dan segudang alasan lainnya yang akhirnya memaksa anak masuk ke jurusan yang tidak mereka inginkan.

HotMom,
Disini saya ingin bercerita mengenai kisah sukses anak-anak yang menekuni hobby mereka dengan atau tanpa melanjutkan kuliah ke jenjang universitas.

WINDY SUCIPTO

Adalah seorang pria sederhana yang masih berusia muda yang bekerja di salah satu media online terbesar di Indonesia sebagai fotografer.


Siapa yang tidak mengenal Windy ?….kalangan selebriti, model catwalk, pemain sinetron, penyanyi  maupun sosialita pasti mengenal Windy secara pribadi karena Windy-lah yang membuat wajah dan penampilan mereka begitu indah di media-media yang beredar di Indonesia ini.


Saya tertarik untuk mengangkat kisah sukses Windy karena sukses yang dia raih dimulai dari hobby dibidang fotografi.
Pendidikan Windy hanya tamat SMAN 3 Pontianak. Tidak ada biaya untuk melanjutkan ke jenjang universitas. Seorang guru sekolahnya menawarkan diri untuk membiayai kuliah Windy namun ditolaknya karena tidak ingin membebani orang lain.              

Windy mulai belajar foto dari tahun 2007 karena pada jaman itu memang lagi trend fotografi. Diawali dari ngumpul bareng teman-teman foto kemudian ikut foto hunting dengan modal kamera hasil pinjaman, disanalah Windy banyak belajar dunia fotografi. Windy menemukan jiwanya dan menekuni dunia fotografi sampai dengan saat ini.


Bagaimana peran orang tua disini ? orang tua Windy memberikan dukungan penuh dan membiarkan Windy untuk berkembang sendiri sesuai bakat dan minatnya.
Ternyata tidak sia-sia...kerja keras dan keberanian menentukan sikap membuat Windy menjadi seorang fotografer professional.


HotMom,
Mungkin berat mengijinkan anak kita untuk tidak melanjutkan kuliah...tapi, tidak dengan keluarga Windy. Sikap memberikan kepercayaan penuh pihak orangtua agar Windy melanjutkan karirnya mengikuti jiwa dan hatinya di fotografi ternyata membawa hasil.
Sukses selalu buat Windy agar cita-citanya menjadi fotografer terkenal di dunia internasional terwujud.

BREVI TANAYA TWADHIKA BIMATA LUMBAN TOBING


Di usianya yang 24 tahun, Brevi, pria tampan ini sudah bisa menduduki posisi sebagai Commis Chef di Hotel J.W Marriott Jakarta. Tidak mudah bisa diterima bekerja di Hotel berbintang 5 ini karena berbagai macam persyaratan harus dipenuhi. Namun Brevi bisa diterima masuk karena ketekunan dan kerja keras Brevi yang tak kenal pamrih.



Ach....melihat foto makanan diatas terasa sangat lezat...ini hanya sebagian kecil dari hasil tangan Brevi di tempat bekerjanya di Hotel J.W Marriot Jakarta.

Saya mengenal Brevi dari mamanya yang sangat saya kagumi. Seorang perempuan yang menduduki posisi sangat penting di salah satu Bank terbesar di Jakarta, pekerja keras dan berpikiran sangat terbuka. Saya memanggilnya mbak Nevi. Dalam bayangan saya mbak Nevi akan mengirim anaknya kuliah ke negara yang sangat jauh diluar negeri sana dan dengan biaya yang sangat mahal. Namun yang dilakukan mbak Nevi adalah mendukung minat Brevi di dunia kuliner dengan menyekolahkan Brevi di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (NHI) jurusan MTB (manajemen tata boga). Keinginan Brevi untuk pindah dari SMA ke SMK walaupun harus turun kelas didukung penuh oleh mbak Nevi dan suami tentunya. Suatu keputusan yang luar biasa....


Saya ingin mengenal Brevi lebih jauh lagi…ini hasil interview saya dengan Brevi…

Sejak kapan Brevi sudah memiliki keinginan untuk menjadi chef?
Dulu waktu masih di SMP belum sempat terpikir untuk menjadi chef, tapi memang  waktu masih SD saya menyukai kegiatan masak memasak. Setelah saya naik ke kelas 2 SMA karena pindah sekolah tanpa sengaja berbicara dengan teman lama bahwa dia sekolah di SMK. Saya bertanya kepada papa mengenai SMK itu apa?. Setelah saya mengetahui di SMK itu ada jurusan yang mengarah kepada kuliner, meskipun saya harus mengulang lagi dari kelas 1 saya akhirnya masuk ke SMK. Setelah aku masuk SMK dan menjalani praktek kerja lapangan di Hotel Grand Hyatt jakarta, saya mendapat pengakuan dari staff chef disana bahwa masakan saya enak.. jadi dari moment tersebut timbul pemikiran pada diri saya bahwa saya sebaiknya lebih mendalami bidang memasak, dan dalam perkembangan selanjutnya semakin timbul keyakinan di dalam diri saya bahwa memasak adalah dunia saya. Setelah itu saya melanjutkan studi saya ke NHI, pada waktu saya kuliah saya menjalani praktek kerja lapangan di hotel JW Marriott Jakarta, dan disanapun hasil masakan saya kembali mendapatkan pujian. Sejak itulah saya meyakini dunia saya adalah “CHEF”.


Bagaimana cara Brevi mencapai sukses sekarang dengan bekerja sebagai chef di hotel berbintang?
Sejak saya yakin bahwa dunia saya adalah CHEF , saya menekuni secara serius dan konsisten dunia yang saya cintai itu. Antara lain, saya selalu mencoba melakukan eksperimen dari buku, cooking media dan pelajaran dari senior saya di Marriott. Sampai saya berani membuat ‘’cooking class” di waktu senggang untuk orang-orang yang saya kenal, antara lain bekas teman-teman sekolah saya dan teman-teman ibu saya.


Apa saja tantangannya ?
Tantangannya banyak sekali, karena di hotel bintang 5 ini saya bekerja dengan orang asing, jadi standar mereka sangat tinggi. Dan tekanan dari mereka itu sangat tinggi sehingga mental kita harus benar-benar kuat, mereka juga mendorong kita untuk selalu berinovasi dan memberikan 200% setiap saat. Jadi mental, fisik dan kreatifitas sangat diperlukan.

Kesan apa yg Brevi dapat sebagai Chef termuda yang bekerja di hotel berbintang 5 J.W. Marriot ?
Saya sangat bersyukur, karena sebelum saya lulus kuliah, pihak hotel sudah memberikan saya kepastian untuk bekerja disana. Jadi pastinya saya senang sekali karena bisa bekerja dengan orang-orang profesional di bidang kuliner.

Apa cita-cita Brevi apa saat ini ?
Cita-cita saya saat ini adalah ingin mempunyai usaha sendiri, karena saya berpikir seorang chef belum bisa diakui jago memasak apabila belum mempunyai usaha sendiri dan usahanya itu diakui dan disukai oleh orang banyak.  Jadi dalam kurun waktu 2-3 tahun ini saya harus mencari dan mempelajari ilmu dan ragam masakan dari macam-macam hotel dan restoran, untuk bekal mendirikan usaha.

Apa saran Brevi untuk generasi sekarang dalam meraih cita-citanya ?
kalau menurut saya yang paling penting kita ketahui terlebih dahulu adalah apa kemauan dan potensi kita, jangan pernah menyerah untuk belajar dan menggali ilmu di bidang itu, cintai bidang tersebut dan yg paling penting jangan lupa beribadah, karena pengalaman saya bagaimanapun usaha kita tetap TUHANlah yang menetukan. Jadi simple-nya belajar, berusaha dan selalu berserah diri kepada TUHAN.


HotMom,
Dua cerita sukses diatas semoga dapat membuka pandangan baru bahwa kita sebaiknya tidak memaksakan kehendak agar anak-anak mengikuti keinginan kita untuk melanjutkan kuliah di Universitas ternama karena belum tentu itu menjadi minat mereka. Memang banyak yang sukses setelah lulus dari bangku kuliah di universitas ternama, namun anak-anak yang menekuni hoby dan minatnya akan menjalankan pendidikan tersebut dengan sepenuh hati karena jiwa mereka ada disana. Dan sukses menanti mereka seperti cerita tentang Windy dan Brevi.

Apabila Hotmom ingin mengetahui atau berkonsultasi dengan Windy & Brevi, ini nomor handphone yang dapat HotMom hubungi :

Windy Sucipto   : 082122777952
e-mail                 : windy@fimela.com

Brevi                   : 081281726643
e-mail                 : tanayabrevi@gmail.com
                             br3vi_tanaya@yahoo.com

BYE HOTMOM