Salam Cinta HotMom,
“Perempuan Biasa Yang Luar Biasa” kali ini namanya Mona…saya mengenalnya karena mbak Mona merupakan salah satu klien interior perusahaan saya dimana saya mengerjakan apartemen mbak Mona yang berlokasi di belakang hotel Kartika Chandra dan merupakan salah satu apartemen kelas atas yang banyak diminati karena lokasinya yang sangat premium.
Sejarah saya menulis tentang mbak Mona di episode April ini adalah bermula dari saat saya akan mulai mengerjakan unit apartemen mbak Mona, kunci dan access card diserahkan oleh adik laki-laki mbak Mona karena pada saat itu mbak Mona sedang dinas keluar kota.
Pada saat itu adik mbak Mona meminta bantuan saya agar apartemen dibuat sebagus mungkin karena kakak perempuannya ini adalah wanita yang luar biasa.
Sayapun tergelitik untuk lebih tau apa yang membuat mbak Mona dianggap wanita yang luar biasa oleh adiknya ?
Ternyata mbak Mona telah lama menjadi Figur Seorang Ibu dikeluarga besarnya…
Inilah cerita tentang mbak Mona….
Terlahir dari keluarga kecil sederhana, saya dibesarkan dengan nilai-nilai untuk selalu menghormati orang tua (dan yang lebih tua) serta peduli kepada saudara.
Dibesarkan dengan penuh kasih sayang bukan hanya oleh orang tua, tetapi juga oleh keluarga besar, opa oma, om, tante dan saudara sepupu, teman-teman saya adalah sepupu saya sendiri.
Teringat masa kecil yang selalu saya habiskan bersama sepupu-sepupu saya di rumah opa yg besar. Bermain bersama, seakan akan kami adalah sebuah keluarga, tidak ada perbedaan antara sepupu ataupun saudara. Kepedulian satu akan yg lain telah ditanamkan oleh orang tua kami. Kesusahan seseorang ada kesusahan bersama, demikianpun kebahagian adalah milik bersama.
Selain nilai-nilai itu, kami juga diajarkan bahwa bekal utama dalam hidup adalah ilmu. Cita-cita opa saya adalah memiliki anak-anak yang sarjana, sayangnya hanya beberap saja dari anak-anak nya yg berhasil menjadi sarjana dikarenakan beberap anak yang lain setelah menikah kemudian berhenti kuliah.
Keinginan ini kemudian diteruskan kepada cucu-cucu nya dengan harapan semua cucunya kelak bisa menjadi sarjana.
Nilai-nilai tersebut tertanam lekat dalam hatiku. Dengan giat aku belajar mengejar ilmu, bahkan sampai harus bekerja sambil kuliah demi membayar uang sekolah dan biaya kuliah lainnya. Puji Tuhan, aku berhasil menyelesaikan kuliahku di tahun 1998 walaupun terlambat 4 tahun dari target semua dikarenakan sejak tutup strata, aku memilih untuk bekerja demi membantu kehidupan keluarga.
Tahun 2000, aku putuskan untuk meninggalkan makassar, berusaha mencari peruntungan yg lebih baik demi masa depanku. Dengan mulai dari nol, turun naik bus aku berusaha mencari pekerjaan sehingga akhirnya seorang teman yg juga masih sepupu mengajak bekerja sebagai personal assistant untuk temannya yg memiliki sebuah production house.
Setelah bekerja kurang lebih setahun, aku kemudian bertemu dengan bekas tamu di hotel tempat aku bekerja dulu di makassar. Diapun mengajak aku untuk menjadi asistennya sebagai buyer utk komoditi kopi, dan coklat. Disinilah langkah awal aku mulai bekerja di bidang komoditi hasil bumi.
Dari satu perusahaan ke perusahaan yg lain, membangun karir awal sebagai seorang PA or sekertaris, sekarang aku bisa menduduki jabatan sebagai departemen head pada salah satu trading house terbesar di dunia dengan kantor pusat di Genewa Swiss.
Semua itu merupakan anugrah dari Tuhan. mulai bekerja dari tahun 1995 hingga sekarang, hampir 20 tahun, aku berhasil mendapatkan semua yg aku inginkan yaitu melihat kedua orang tuaku dan adik-adik ku bisa hidup berhasil dan bahagia.
Semua hasil kerja kerasku terbalaskan sudah. Hidup sekian tahun untuk papa mamaku, adik-adik ku membuat harus menikah terlambat diumur 39. Sempat tidak terpikirkan olehku untuk mendapatkan jodoh karena fokus hidupku saat itu adalah membahagiakan keluarga, mencukupkan kebutuhan mereka.
Tetapi Tuhan sungguh baik, dia memberiku seorang suami yg sangat baik, penyabar dan mau mengerti keadaanku. Sekarang aku memiliki rumah tangga sendiri, dan berdoa semoga Tuhan suatu saat kelak akan menganugerahi keeluarga keecilku ini dengan anak-anak sehingga aku bisa menjadi seorang ibu yg sejati, bukan hanya buat adik-adik ku tetapi juga buat anak-anak ku nantinya
HotMom,
Mbak Mona belum memiliki anak saat ini, tapi mbak Mona sudah menjadi pengganti sosok Ibu untuk adik-adiknya selama bertahun-tahun mulai dari membiayai kehidupan sehari-hari, kuliah, sampai mengantarkan mereka ke pelaminan. Inilah yang saya kagumi dari mbak Mona, sosok kakak tertua yang tidak egois dan tidak memikirkan diri sendiri tapi fokus dalam memikirkan keluarga besarnya.
Inilah data pribadi mbak Mona beserta keluarga yang saat ini tentunya sangat berbahagia.
Nama : Monawilma Carolina Jolanda Nanlohy
Lahir : Makassar, 16 Agustus 1972
pendidikan : S1 Manajamene Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar
Nama suami : Devi Sayogo
nama ayah : Max Nanlohy
Nama ibu : Suzanna Nanlohy
Saudara kandung : Mark Rolando Nanlohy (adik) dan Nini Nanlohy (adik)
0 comments:
Post a Comment