Salam Cinta HotMom,
Sebagian besar anak
yang duduk di kelas 3 SMA saat ini pasti bingung menentukan jurusan kuliah yang
akan mereka ambil nanti walaupun sebagian lagi pasti sudah mengetahui mereka
akan memilih jurusan apa….namun terkadang orang tualah yang membuat mereka
tambah bingung dengan rencana-rencana para orang tua yang menginginkan anaknya
harus kuliah di universitas ternama….atau kuliah di jurusan yang dipilih oleh
orang tuanya karena jaman dulu orang tuanya ingin sekali kuliah di jurusan
tersebut namun tidak terpenuhi….dan segudang alasan lainnya yang akhirnya
memaksa anak masuk ke jurusan yang tidak mereka inginkan.
HotMom,
Disini saya ingin
bercerita mengenai kisah sukses anak-anak yang menekuni hobby mereka dengan
atau tanpa melanjutkan kuliah ke jenjang universitas.
WINDY SUCIPTO
Adalah seorang pria
sederhana yang masih berusia muda yang bekerja di salah satu media online
terbesar di Indonesia sebagai fotografer.
Siapa yang tidak
mengenal Windy ?….kalangan selebriti, model catwalk, pemain sinetron, penyanyi maupun sosialita pasti mengenal Windy secara
pribadi karena Windy-lah yang membuat wajah dan penampilan mereka begitu indah
di media-media yang beredar di Indonesia ini.
Saya
tertarik untuk mengangkat kisah sukses Windy karena sukses yang dia raih
dimulai dari hobby dibidang fotografi.
Pendidikan
Windy hanya tamat SMAN 3 Pontianak. Tidak ada biaya untuk melanjutkan ke
jenjang universitas. Seorang guru sekolahnya menawarkan diri untuk membiayai
kuliah Windy namun ditolaknya karena tidak ingin membebani orang lain.
Windy mulai
belajar foto dari tahun 2007 karena pada jaman itu memang lagi trend fotografi.
Diawali dari ngumpul bareng teman-teman foto kemudian ikut foto hunting dengan
modal kamera hasil pinjaman, disanalah Windy banyak belajar dunia fotografi. Windy
menemukan jiwanya dan menekuni dunia fotografi sampai dengan saat ini.
Bagaimana peran orang tua disini ?
orang tua Windy memberikan dukungan penuh dan membiarkan Windy untuk berkembang
sendiri sesuai bakat dan minatnya.
Ternyata tidak
sia-sia...kerja keras dan keberanian menentukan sikap membuat Windy menjadi
seorang fotografer professional.
HotMom,
Mungkin berat mengijinkan anak kita
untuk tidak melanjutkan kuliah...tapi, tidak dengan keluarga Windy. Sikap
memberikan kepercayaan penuh pihak orangtua agar Windy melanjutkan karirnya
mengikuti jiwa dan hatinya di fotografi ternyata membawa hasil.
Sukses selalu buat Windy agar
cita-citanya menjadi fotografer terkenal di dunia internasional terwujud.
BREVI TANAYA TWADHIKA BIMATA LUMBAN TOBING
Di
usianya yang 24 tahun, Brevi, pria tampan ini sudah bisa menduduki posisi
sebagai Commis Chef di Hotel J.W Marriott Jakarta. Tidak mudah bisa diterima
bekerja di Hotel berbintang 5 ini karena berbagai macam persyaratan harus
dipenuhi. Namun Brevi bisa diterima masuk karena ketekunan dan kerja keras
Brevi yang tak kenal pamrih.
Ach....melihat foto makanan diatas terasa
sangat lezat...ini hanya sebagian kecil dari hasil tangan Brevi di tempat
bekerjanya di Hotel J.W Marriot Jakarta.
Saya
mengenal Brevi dari mamanya yang sangat saya kagumi. Seorang perempuan yang
menduduki posisi sangat penting di salah satu Bank terbesar di Jakarta, pekerja
keras dan berpikiran sangat terbuka. Saya memanggilnya mbak Nevi. Dalam
bayangan saya mbak Nevi akan mengirim anaknya kuliah ke negara yang sangat jauh
diluar negeri sana dan dengan biaya yang sangat mahal. Namun yang dilakukan mbak
Nevi adalah mendukung minat Brevi di dunia kuliner dengan menyekolahkan Brevi
di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (NHI)
jurusan MTB (manajemen tata boga). Keinginan Brevi untuk pindah dari SMA ke SMK
walaupun harus turun kelas didukung penuh oleh mbak Nevi dan suami tentunya.
Suatu keputusan yang luar biasa....
Saya ingin mengenal
Brevi lebih jauh lagi…ini hasil interview saya dengan Brevi…
Sejak
kapan Brevi sudah memiliki keinginan untuk menjadi chef?
Dulu waktu masih di SMP belum sempat terpikir untuk menjadi chef, tapi
memang waktu masih SD saya menyukai kegiatan
masak memasak. Setelah saya naik ke kelas 2 SMA karena pindah sekolah tanpa
sengaja berbicara dengan teman lama bahwa dia sekolah di SMK. Saya bertanya
kepada papa mengenai SMK itu apa?. Setelah saya mengetahui di SMK itu ada
jurusan yang mengarah kepada kuliner, meskipun saya harus mengulang lagi dari
kelas 1 saya akhirnya masuk ke SMK. Setelah aku masuk SMK dan menjalani praktek
kerja lapangan di Hotel Grand Hyatt jakarta, saya mendapat pengakuan dari staff
chef disana bahwa masakan saya enak.. jadi dari moment tersebut timbul
pemikiran pada diri saya bahwa saya sebaiknya lebih mendalami bidang memasak,
dan dalam perkembangan selanjutnya semakin timbul keyakinan di dalam diri saya
bahwa memasak adalah dunia saya. Setelah itu saya melanjutkan studi saya ke
NHI, pada waktu saya kuliah saya menjalani praktek kerja lapangan di hotel JW
Marriott Jakarta, dan disanapun hasil masakan saya kembali mendapatkan pujian.
Sejak itulah saya meyakini dunia saya adalah “CHEF”.
Bagaimana
cara Brevi mencapai sukses sekarang dengan bekerja sebagai chef di hotel
berbintang?
Sejak saya yakin bahwa dunia saya adalah CHEF , saya menekuni secara serius
dan konsisten dunia yang saya cintai itu. Antara lain, saya selalu mencoba
melakukan eksperimen dari buku, cooking media dan pelajaran dari senior saya di
Marriott. Sampai saya berani membuat ‘’cooking class” di waktu senggang untuk
orang-orang yang saya kenal, antara lain bekas teman-teman sekolah saya dan
teman-teman ibu saya.
Apa saja
tantangannya ?
Tantangannya banyak sekali, karena di hotel bintang 5 ini saya bekerja
dengan orang asing, jadi standar mereka sangat tinggi. Dan tekanan dari mereka
itu sangat tinggi sehingga mental kita harus benar-benar kuat, mereka juga
mendorong kita untuk selalu berinovasi dan memberikan 200% setiap saat. Jadi
mental, fisik dan kreatifitas sangat diperlukan.
Kesan apa
yg Brevi dapat sebagai Chef termuda yang bekerja di hotel berbintang 5 J.W.
Marriot ?
Saya sangat bersyukur, karena sebelum saya lulus kuliah, pihak hotel sudah
memberikan saya kepastian untuk bekerja disana. Jadi pastinya saya senang
sekali karena bisa bekerja dengan orang-orang profesional di bidang kuliner.
Apa cita-cita
Brevi apa saat ini ?
Cita-cita saya saat ini adalah ingin mempunyai usaha sendiri, karena saya
berpikir seorang chef belum bisa diakui jago memasak apabila belum mempunyai
usaha sendiri dan usahanya itu diakui dan disukai oleh orang banyak. Jadi dalam kurun waktu 2-3 tahun ini saya
harus mencari dan mempelajari ilmu dan ragam masakan dari macam-macam hotel dan
restoran, untuk bekal mendirikan usaha.
Apa saran
Brevi untuk generasi sekarang dalam meraih cita-citanya ?
kalau menurut saya yang paling penting kita ketahui terlebih dahulu adalah apa
kemauan dan potensi kita, jangan pernah menyerah untuk belajar dan menggali
ilmu di bidang itu, cintai bidang tersebut dan yg paling penting jangan lupa
beribadah, karena pengalaman saya bagaimanapun usaha kita tetap TUHANlah yang
menetukan. Jadi simple-nya belajar, berusaha dan selalu berserah diri kepada
TUHAN.
HotMom,
Dua cerita sukses diatas semoga dapat membuka pandangan baru bahwa kita
sebaiknya tidak memaksakan kehendak agar anak-anak mengikuti keinginan kita
untuk melanjutkan kuliah di Universitas ternama karena belum tentu itu menjadi
minat mereka. Memang banyak yang sukses setelah lulus dari bangku kuliah di
universitas ternama, namun anak-anak yang menekuni hoby dan minatnya akan
menjalankan pendidikan tersebut dengan sepenuh hati karena jiwa mereka ada disana.
Dan sukses menanti mereka seperti cerita tentang Windy dan Brevi.
Apabila Hotmom ingin mengetahui atau berkonsultasi dengan Windy &
Brevi, ini nomor handphone yang dapat HotMom hubungi :
Windy Sucipto : 082122777952
e-mail :
windy@fimela.com
Brevi : 081281726643
e-mail : tanayabrevi@gmail.com
br3vi_tanaya@yahoo.com
BYE HOTMOM
0 comments:
Post a Comment