Salam Cinta HotMom,
Banyak cerita tentang Jonker Street dan review melalui Trip Advisor mengenai daerah ini dimana semuanya memberikan penilaian yang sangat bagus. Oleh karena itu sayapun tertarik untuk datang kesini bersama anak saya Oris dimana anak saya memang sedang kuliah di Kuala Lumpur. Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Malacca hanya 2 jam mengunakan kendaraan dengan melalui jalan tol. Sangat mudah perjalanan kami karena Oris menggunakan Waze sebagai penunjuk arahnya.
Tidak ingin berlama-lama di hotel, kamipun mulai mencari jalan menuju Jonker Street yang lokasinya tidak jauh dari hotel tempat kami menginap.
Jonker Street – adalah jalan pusat Chinatown - pernah terkenal karena banyak toko-toko antic disini. Namun selama bertahun-tahun itu telah berubah menjadi penjualan pakaian, kerajinan , serta restoran.
Saya dan Oris tiba di Jonker sore hari sekitar jam 6.30 dimana matahari sudah mulai terbenam. Oleh karena para pedagang masih bersiap-siap maka kamipun berjalan kaki mengelilingi area sekitar Jonker Street.
Kami menemukan area perumahan dengan nama “Kampung Ketek”…hahaha…mungkin maksudnya adalah kampung kecil karena jumlah perumahan yang ada di area tersebut hanya sedikit.
Banyak sekali tempat bersejarah dan spot yang sangat bagus untuk berfoto disini sehingga kami lupa untuk mempelajari lebih jauh tentang bangunan bersejarah yang ada.
Kami berjalan kaki sangat jauh mengelilingi area sekitar Jonker Street. Panduan yang kami baca adalah bahwa kami harus mengunjungi Malacca River, Gereja Merah, Museum dan bangunan bersejarah lainnya yang lokasinya berada di sekitar Jonker Street.
Kami sengaja menunggu malam untuk menjajaki Jonker Street karena katanya hiruk pikuk Jonker Street adalah pada saat malam tiba.
Setelah mengitari Gereja Merah kami mulai menyusuri pinggiran sungai menuju tempat pemberhentian kapal pesiar yang akan membawa kami berkeliling mengitari Malacca River selama 40 menit dengan harga tiket 20RM per orang.
Banyak pemandangan indah yang kami lihat saat mengitari Malacca River sembari mendengarkan penjelasan sejarahnya melalui rekaman dan pengeras suara.
Sepanjang sungai terdapat jembatan yang sangat indah, tempat hiburan , juga ada restoran Medan Selera yang terlihat ramai dikunjungi orang.
Yang menarik perhatian saya adalah dinding-dinding hotel bertingkat yang dilukis dengan berbagai macam karakter menciptakan kesan tersendiri bagi yang memandangnya saat mengitari sungai.
Yang tidak kalah menariknya adalah pemerintah setempat tetap mempertahankan rumah adat Malacca yang dijadikan museum dimana turis dapat melihat kehidupan penduduk asal kota Malacca jaman dahulu secara nyata.
Setelah selesai menyusuri Malacca River, kami kembali berjalan kaki melewati Gereja Merah menuju Jonker Street. Dari kejauhan sudah terdengar hiruk pikuk suara bising baik dari suara pengunjung, klakson mobil maupun suara musik dari panggung hiburan.
Sebelum menuju Jonker Street saya menyempatkan berfoto di depan becak-becak yang dihias dengan sangat meriah oleh pemiliknya. Ternyata becak-becak ini merupakan salah satu daya tarik bagi turis sebagai kendaraan yang digunakan untuk mengitari area Jonker Street.
Beginilah pemandangan di Jonker Street….panggung hiburan dan turis yang lalu lalang di jalan ini memadati jalan yang lebarnya tidak lebih dari 5M saja karena sudah dipenuhi oleh para penjual.
Bagian terbaik dari Jonker Street adalah pasar malam pada hari Jumat dan Sabtu yang menjual segala sesuatu mulai dari makanan yang sangat lezat sampai kenang-kenangan yang harganya sangat murah.
Oris menyempatkan diri mengambil foto para pedagang dengan berbagai ekspresi wajahnya……
Setelah puas menyusuri Jonker Street selama hampir 2 jam dan menikmati panggung musik yang menyanyikan lagu Bengawan Solo dalam bahasa Mandarin, kamipun mulai merasa lapar dan mencoba mencari makanan yang tentunya Halal. Inilah menu makan malam kami…..enak sekali…..
Tidak terasa hampir 6 jam lamanya kami habiskan waktu disini mengeksplor tempat wisata di area Jonker Street di Malacca dan waktu menunjukkan sudah hampir jam 12 tengah malam tapi pengunjung malah semakin ramai.
Inilah daya tarik Jonker Street bagi para turis mancanegara…..
Hotmom, senang bisa berada disini bersama keluarga karena banyak hal yang bisa dipelajari disini mulai dari sejarahnya, bangunan ibadah dari berbagai agama, museum dan tempat hiburan kumpul menjadi satu sehingga kita tidak perlu kemana-mana lagi.
Semoga Hotmom berkesempatan untuk mengunjungi Jonker Street di Malacca.
BYE HOTMOM