Salam Cinta HotMom,
Lawang Wangi adalah
lokasi kedua yang saya kunjungi setelah Kawah Putih. Masih berlebaran di
Bandung, hari kedua lebaran, saya mengikuti saran seorang teman untuk
mendatangi tempat ini yang saat ini sedang ramai dibicarakan dikalangan
wisatawan.
Malam sebelumnya
saya mencari informasi terlebih dahulu mengenai Lawang Wangi di internet dan
alamat lengkapnya agar saya tidak salah jalan. Lebaran kedua di Bandung jalanan
pasti macet total karena banyak pengunjung dari luar kota berlibur ke Bandung.
Apalagi lokasi Lawang Wangi berada di area Dago atas sehingga saya harus pintar
mencari jalan kesana agar tidak terjebak macet. Buat pembaca Hotmom, saya
berikan informasinya…
PANDUAN JALAN MENUJU LAWANG WANGI
Tepat jam 11.00
siang saya berangkat bersama Oris dan Mora (anak kakak saya) dari rumah mama di
Turangga menuju Dago. Di persimpangan Dago menuju Dago atas terus saja ikuti
jalan sampai bertemu dengan Hotel Sheraton di sisi kanan jalan. Lanjutkan
perjalanan terus sampai bertemu Hotel ………..di sisi kiri jalan. Tidak jauh dari
hotel tersebut ada persimpangan jalan maka ambil ke arah kiri menuju Dago Giri.
Masuk ke jalan Dago
Giri akan melalui jalan kecil yang hanya cukup untuk 2 kendaraan roda empat
saja dengan jalan mendaki. Setelah itu ikuti terus signage Lawang Wangi yang
ada, maka kita akan tiba di Lawang Wangi yang mayoritas berwarna putih dan
kaca.
Sangat mudah
menemukan lokasi ini.
Kami tiba di Lawang
Wangi sekitar jam 11.40 dengan kondisi belum ramai sehingga masih mendapatkan
parkir di area dalam gedung. Banyak pengunjung yang berfoto di taman luar
sebelum masuk ke area dalamnya. Terlihat dari luar pernak pernik interior yang
dijual oleh pemilik tempat yang membuat saya ingin segera masuk ke dalam.
Namun, saya menghabiskan waktu dulu diluar sekitar 20 menit untuk berfoto baru
masuk ke area dalam bangunan.
Pemandangan disini
indah sekali, kita bisa melihat kota Bandung dari atas bukit.
Kami masuk lantai
satu bangunan dan menemukan area pernak-pernik sangat unik dan menarik yang
dijual oleh pemilik Lawang Wangi. Yang dijual beragam mulai dari kursi kecil
dari kayu, selendang batik sampai gantungan kunci.
Sebelum naik ke
lantai berikutnya, saya menyempatkan berfoto di tangga naik dimana di dinding
terpajang lukisan berlatar belakang dinding abu-abu. Kombinasi warna yang sangat
serasi yang dipikirkan oleh pemilik gedung ini.
Di lantai ini
dijual barang-barang keperluan interior seperti kebutuhan untuk kamar mandi,
patung, pakaian, sepatu dan tas untuk pria maupun wanita. Saya membeli karpet
kamar mandi disini dengan warna hitam putih seharga Rp. 350.000.
Selesai membayar di
kasir, saya naik ke lantai berikutnya dan berhenti di tengah-tengah karena
terlihat di plafon lampu yang terbuat dari ribuan kancing berwarna merah.
Wach….hasil karya yang luar biasa…..
Di lantai paling atas
inilah adalah tempat makan yang terbagi menjadi dua yaitu ruang dalam dan ruang
luar.
Ruang dalam
terdapat mezzanine untuk beberapa meja dan ruang luar selain terdapat jembatan
yang berfungsi sebagai tempat menikmati pemandangan kota Bandung juga terdapat
sofa yang nyaman untuk bersantai sambil menyantap makanan.
Makanan yang kami
pesan disini antara lain nasi goreng, tahu goreng ,sphagetti dan beberapa gelas
minuman.
HotMom,
Beberapa saat
menjelang pulang, adik saya datang bersama suami dan anak kembarnya. Kami
sempatkan untuk berfoto bersama sebelum kami meninggalkan Lawang Wangi.
Banyak yang
berkesan disini yaitu Lawang Wangi yang memiliki taman dengan kreasi yang
menarik, area penjualan pernak pernik yang ditata dan di design dengan unik,
area penjualan baju dan tempat makanan menjadi satu kesatuan yang tidak
terpisahkan yang membuat pengunjung betah berlam-lama berada di Lawang Wangi
adalah hasil karya anak bangsa Indonesia.
Saya
merekemondasikan HotMom untuk datang kesini bersama keluarga apabila memang
sedang berada di Bandung.
BYE HOTMOM
0 comments:
Post a Comment