Di usia saya yang
46 tahun pada tanggal 18 Agustus ini , sebelumnya saya tidak pernah melewatkan
tontonan televisi di pagi hari setiap upacara hari Kemerdekan RI yang jatuh
pada tanggal 17 Agustus. Namun kali ini saya berada di Malacca bersama anak
saya Oris untuk menikmati liburan dan Ulang Tahun saya di Kuala Lumpur. Tidak
ada tontonan upacara Kemerdekaan maupun melihat Bendera Indonesia Merah Putih
yang biasanya sudah terpasang di depan rumah.
Yang kami lakukan
pada tanggal 17 Agustus ini adalah mengikuti program bersepeda yang ditawarkan
melalui brosur di Hotel pada saat kami check in di hotel Swan Garden Malacca.
Pada brosur tercantum bahwa program ini merupakan program favorite di Trip
Advisor dan masuk dalam liputan Lonely Planet. Dengan membayar 100RM per orang
kamipun mengikuti program ini.
Tepat jam 9 pagi tanggal
17 Agustus yang jatuh pada hari minggu, kami sudah dijemput oleh pak Alias
dengan kendaraannya dan dibawa menuju area berkumpul di daerah perkebunan
kelapa sawit di Malacca. Ini adalah rumah tempat tinggal pak Alias dimana dia
mengelola sendiri usaha bersepeda ini dibantu satu orang staffnya. Rumahnya
sangat luas dengan gudang tempat penyimpanan sepeda yang terletak di halaman
depan rumahnya.
Kami berjumlah 13
orang dan saling berkenalan satu dengan yang lainnya sebelum program bersepeda
dimulai. Peserta ada yang berasal dari German, Italy, Perancis dan Singapore. Hanya
kami berdua yang berasal dari Indonesia.
Setelah diberikan
briefing oleh pak Alias mengenai penggunaan sepeda, route bersepeda, peringatan
bahaya, dan lain-lainnya, maka kamipun berangkat dengan semangat yang
menggebu-gebu…
Setelah 15 menit
bersepeda memasuki perkebunan karet kami berhenti untuk mendengarkan informasi
yang disampaikan oleh pak Alias. Dia menjelaskan tentang perkebunan Karet yang
ada disana. Berapa luasnya, kemana saja di ekspor, siapa saja yang bekerja
disana sampai kepada proses kerjanya. Pak Alias memperlihatkan dan menjelaskan
secara detil proses pengerukan getah karet. Getah karet yang tersisa dibuat
mainan bola oleh pak Alias dan diberikan kepada kami….
Setelah menjelaskan
seputar perkebunan karet kami melanjutkan bersepeda dengan mendaki bukit yang
penuh dengan bebatuan dan jalan berlumpur. Malacca diguyur hujan sehari sebelumnya
sehingga tanah disana menjadi becek.
Setelah susah payah
mengayuh sepeda mendaki bukit kamipun berhenti untuk mendengarkan penjelasan
selanjutnya dari pak Alias. Di tempat kami berhenti ini terdapat perkebunan
buah-buahan seperti buah Duku, Manggis, Pepaya, Rambutan, Durian dan tanaman
sayur-sayuran seperti ubi dan singkong.
Sejuk sekali udara
disini…. Lelah dan keringat yang bercucuran karena mendaki hilang begitu tiba
di lokasi ini. Oleh karena saya dan Oris sudah terbiasa dengan jenis buah-buahan
yang dijelaskan, maka kamipun menyempatkan untuk berfoto selagi pak Alias
memberikan penjelasan kepada seluruh peserta.
Perjalanan akhirnya
diteruskan setelah peserta mencoba dan mengabadikan semua buah-buahan yang
dijelaskan oleh pak Alias.
Perjalanan
dilanjutkan dengan mendaki dan memasuki area hutan tanpa terlihat lagi jalan
setapak yang menjadi area bersepeda kami. Saya cedera kena duri daun kelapa
sawit yang melintang di area hutan sedangkan Oris cedera terkena batu. Berdua
kami mengalami luka sobek pada jari-jari kaki.
Dengan susah payah
dan nafas yang tersengal-sengal berjuang naik ke atas bukit akhirnya kami
berdua tiba di urutan terakhir ditemani oleh pak Mamat asisten pak Alias.
Dari atas bukit ini
terlihat betapa luasnya perkebunan kelapa sawit yang ada….
Setelah
beristirahat selama 10 menit, persoalan mulai muncul karena kami harus menuruni
bukit. Pak Alias kemudian memberikan arahan apa saja yang harus kami lakukan
saat menuruni bukit. Saya sangat khawatir karena bersepeda bukan keahlian saya.
Tapi harus dilakukan karena saya harus turun dari bukit ini….
Ditengah jalan
menurun, kami berhenti lagi untuk istirahat dan mendengarkan penjelasan dari
pak Alias mengenai binatang yang ada di area perkebunan ini seperti sapi, ular,
monyet dan jenis binatang lainnya.
Sambil beristirahat
mendengarkan penjelasan, kami sempat mengambil foto seorang bapak yang sedang
membawa makanan untuk ternaknya dan mencicipi buah-buahan yang diambilkan oleh
pak Mamat dari pohon yaitu buah Duku. Ach….manis sekali rasanya…
Setelah menuruni
bukit sekitar 30 menit, akhirnya kami tiba di ujung pagar pembatas. Kami harus
memanjat pagar agar bisa berada di jalan raya kembali.
Sebelum kembali ke
base camp kami istirahat di peternakan burung wallet. Bisa dilihat di belakang
foto Oris ada bangunan Ruko berwarna kuning . Itulah tempat peternakan sarang
burung wallet.
Kemudian perjalanan
masih dilanjutkan sekitar 15 menit untuk bisa tiba di base camp pak Alias.
Setelah bersepeda
selama hampir 4 jam, akhirnya kami tiba di base camp dan istirahat dengan
meluruskan kaki dan betis yang rasanya sangat sakit dan berdenyut-denyut akibat
luka.
Sambil duduk saya
merenung dan mengagumi cara kerja pak Alias yang sangat profesional yang sangat
mempromosikan Negara tercintanya Malaysia.
Bagaimana dengan
saya ? rasa bersalah yang timbul karena seharusnya saya berada di Indonesia
saat ini merayakan dan merenungkan arti Kemerdekaan untuk bangsa Indonesia.
Tapi, walaupun
berada di Malacca dan merasakan begitu banyak keindahan disini, saya tetap
rindu dan ingin segera pulang ke Jakarta.
SELAMAT HARI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 2014…
BYE HOTMOM
0 comments:
Post a Comment