THE MORE YOU EXPLORE! THE MORE YOU KNOW YOURSELF!

Keep inspired, keep the spirit on HOTMOM!

Be BRAVE, be a HOTMOM!

Learn to take care of yourself before you start taking care of others! Travel and explore! Be sure to keep everyone save!

Figure out whether you're a HOTMOM or not by reading this blog!

To live your life to the fullest! We must break the ordinary!

Saturday, November 29, 2014

MY TRIP TO LONDON & PARIS (Part 4 : Jelajahi Istana sampai Sherlock Holmes Museum)



Salam Cinta HotMom,

Yang akan saya jelajahi di hari ke 3 saya di London adalah The Tower of London, London Bridge, London Eye, Istana Buckingham dan ke Baker Street untuk melihat Museum Sherlock Holmes yang diimpikan banyak orang. 5 tempat tujuan ini harus saya selesaikan hari ini karena dihari terakhir saya di London,  saya akan ke Windsor Palace,  Stonehenge dan Oxford yang memakan waktu sehari penuh dari pagi sampai jam 8 malam.

Namun sebelum kesana, saya dan teman-teman mengunjungi hotel tempat pimpinan perusahaan saya bekerja di area Soho. Hotelnya sangat bagus dengan interior yang unik dan klasik. Hari ini pimpinan saya akan kembali ke Jakarta dan kami menyempatkan diri mengunjunginya.



 TOWER OF LONDON


Saya berangkat jam 10 pagi dari area Soho menuju Tower Of London. Tube atau kereta under ground tujuan saya adalah Charing Cross, Bakerloo Line dan berpindah kereta di Charing Cross untuk tujuan Tower of London.


Walaupun harus berganti kereta karena keluar dari under ground dan berpindah under ground lainnya, kita tetap merasa nyaman karena jaraknya sangat dekat, sekitar 10 menit berjalan kaki.

Keluar dari Under Ground Tower of London, Hotmom akan merasakan keindahan yang luar biasa dimana benteng dipenuhi dengan bunga berwarna merah. Banyak turis yang berfoto di area ini karena bunganya yang sangat indah…


Senang sekali pagi ini saya bisa menikmati udara dingin di Tower of London dengan matahari yang terlihat mulai naik. Waktu saat ini menunjukkan hampir jam 12 siang.


Royal Palace dan Benteng, yang dikenal sebagai Tower of London, adalah istana bersejarah yang terletak di tepi utara Sungai Thames di pusat kota London. Ini terletak dalam London Borough of Tower Hamlets, terpisah dari ujung timur mil persegi Kota London oleh ruang terbuka yang dikenal sebagai Tower Hill. Kastil ini digunakan sebagai penjara meskipun itu bukan tujuan utamanya.

Menara London adalah salah satu tempat wisata paling populer di negara itu. Di bawah muatan seremonial Constable Menara, itu dirawat oleh badan amal Historik Karaton dan dilindungi sebagai Situs Warisan Dunia.

Sambil duduk menikmati coklat panas yang saya beli di salah satu café, terlihat rombongan anak-anak sekolah memasuki area Tower of London. Sangat lucu melihat wajah girang mereka…..


Saya juga sempat melihat-lihat ke dalam toko souvenir walaupun tidak membelinya.


Dari tempat saya duduk, saya bisa melihat pemandangan yang sangat indah sungai Thames tepat di depan saya dan pemandangan London Bridge….


LONDON BRIDGE


Foto yang berlatar belakang London Bridge saya ambil dari halaman Tower of London dimana saya meminta tolong Turis yang sedang berada disana untuk membantu karena saya bepergian sendirian.

"London Bridge" mengacu pada beberapa jembatan sejarah yang membentang Sungai Thames antara Kota London dan Southwark, di pusat kota London. Penyeberangan saat ini, yang dibuka untuk lalu lintas pada tahun 1973, adalah jembatan box girder dibangun dari beton dan baja.

Jembatan adalah subjek dari sajak anak populer "London Bridge Is Falling Down" dan secara teratur ditampilkan dalam budaya populer.

Jembatan modern yang dimiliki dan dikelola oleh Bridge House Estates, sebuah badan amal independen yang diawasi oleh City of London Corporation.

Setelah puas duduk di tepian sungai Thames di halaman Tower of London, saya kemudian membaca berkas panduan saya untuk tujuan wisata berikutnya adalah Buckingham Palace.

BUCKINGHAM PALACE


Istana Buckingham adalah kediaman London dan tempat kerja utama dari monarki Inggris. Terletak di Kota Westminster, istana ini sering dipergunakan sebagai pusat acara-acara kenegaraan dan kerajaan.


Awalnya dikenal sebagai Buckingham House, gedung yang membentuk inti dari istana hari ini adalah townhouse besar yang dibangun untuk Duke of Buckingham pada tahun 1703 di situs yang telah di kepemilikan pribadi selama setidaknya 150 tahun.


Desain asli awal abad ke-19 interior, banyak yang masih bertahan, termasuk penggunaan luas scagliola berwarna cerah dan lapis biru dan pink. Banyak ruang tamu kecil yang dilengkapi dengan gaya Kabupaten Cina dengan perabot dan perlengkapan yang dibawa dari Royal Pavilion di Brighton dan dari Carlton House. The Buckingham Palace Garden adalah taman pribadi terbesar di London. Namun saat menuju Buckingham Palace, saya masuk ke area Museum tempat kendaraan kerajaan disimpan, yaitu kuda, kereta kuda dan kendaraan dengan membayar tiket masuk sebesar 16 poundsterling atau sekitar 320.000.


Kita diberikan perlengkapan audio untuk mendengar semua penjelasan dari masing-masing area yang ada di museum.


Yang menarik perhatian saya adalah saat melihat kuda-kuda yang sangat besar dan tinggi keluar dari kendaraan dan dibawa ke dalam kandang….saya sangat senang bisa melihat kuda-kuda tersebut yang sangat terawat dan sehat dengan wajah yang menawan. Inilah kuda-kuda yang membawa keluarga istana untuk acara-acara kenegaraan…

Setelah selesai menjelajahi Istana Buckingham, saya bersemangat untuk menuju Baker Street, melihat Museum Sherlock Holmes yang terkenal. Sekarang sudah hampir jam 2 siang tapi saya belum sempat untuk makan siang. Semoga saya menemukan makan siang saya nanti di Baker Street.



SHERLOCK HOLMES MUSEUM


Keluar dari under ground, ada 2 pilihan lokasi yang dapat saya kunjungi, yaitu ke arah kiri apabila ingin ke Museum Madame Tussaud atau ke arah kanan apabila ingin ke Baker Street. Saya mengambil arah ke Baker Street karena saya sudah pernah melihat Museum Madame Tussaud saat liburan ke Hongkong bersama anak saya Oris.


Sherlock Holmes  adalah seorang detektif fiksi yang dibuat oleh penulis Skotlandia dan dokter Sir Arthur Conan Doyle. Sebuah berbasis di London "detektif konsultan" yang kemampuannya berbatasan dengan fantastis, Holmes dikenal karena penalaran logis cerdik, kemampuannya untuk mengadopsi hampir semua penyamaran dan dia menggunakan ilmu forensik untuk memecahkan kasus-kasus sulit.

Holmes, yang pertama kali muncul di media cetak pada tahun 1887, adalah fitur dalam empat novel dan 56 cerita pendek.

Semua kecuali empat cerita yang diriwayatkan oleh teman dan penulis biografi Holmes, Dr John H. Watson. Dua yang diriwayatkan oleh Holmes sendiri ("The Adventure of the Soldier pucat" dan "Petualangan Singa Mane"), dan dua lainnya ditulis sebagai orang ketiga ("The Adventure of the Mazarin Batu" dan "Terakhir Nya Bow" ). Dalam dua cerita ("The Adventure of the Musgrave Ritual" dan "Petualangan Gloria Scott") Holmes menceritakan Watson cerita dari ingatannya, dengan Watson menceritakan kisah bingkai. Yang pertama dan keempat novel, A Study in Scarlet dan The Valley of Fear, termasuk bagian-bagian yang panjang narasi maha tahu peristiwa yang tidak diketahui baik Holmes atau Watson.


Hanya dibutuhkan 10 menit saja untuk tiba di Museum Sherlock Holmes. Orang-orang sudah terlihat ramai untuk antri masuk ke museum. Kita harus membeli tiket masuk sebesar 10 poundsterling atau sekitar Rp. 200.000. Di tempat pembelian tiket masuk kita bisa melihat atau membeli souvenir yang ditawarkan disana. Banyak souvenir menarik yang bisa dibeli, namun saya tidak membeli satupun karena perjalanan liburan saya masih panjang.


Sangat indah bangunan yang ada di Baker Street ini. Arsitektur khas London dengan hiasan bunga berwarna warni membuat kita nyaman berjalan kaki sepanjang jalan ini.


Di jalan Baker Street ini saya membeli tiket One Day Tour untuk tujuan Windsor Palace, Stonehenge dan Oxford untuk program saya besok seharga 98 pondsterling atau sekitar Rp. 2.000.000. Dan, dijalan ini juga saya membeli makan siang di Marks & Spencer Food dengan menu pilihan salad udang plus minum seharga 7 poundsterling atau Rp. 140.000

Tepat jam 5 sore, saya bersiap-siap untuk menunggu matahari terbenam di London Eye…..perjalananpun saya lanjutkan menggunakan under ground.


LONDON EYE


Saya hanya melihat London Eye dari kejauhan karena saya sudah sangat lelah untuk berjalan lagi menuju kesana. Keluar under ground terdapat banyak tempat duduk yang dimanfaatkan oleh para turis duduk disana.


The London Eye adalah kincir raksasa raksasa di South Bank Sungai Thames di London. Juga dikenal sebagai Millennium Wheel, nama resminya awalnya British Airways London Eye.

The London Eye berbatasan ujung barat Jubilee Gardens (sebelumnya lokasi bekas Dome Discovery), di South Bank Sungai Thames antara Westminster Bridge dan Hungerford Bridge, di Lambeth.

Setelah puas duduk di area ini sambil menikmati para turis menunggu antrian masuk ke cruise yang akan mereka naiki, saya pun berjalan-jalan disekitar area ini menikmati gedung-gedung dengan arsitektur klasik dank has kota London.


Hotmom,

Ternyata menyenangkan bisa bepergian sendirian karena kita tidak perlu tergantung atau harus menyesuaikan diri dengan keinginan orang lain. Saya sangat menikmati liburan saya ini sendirian dari pagi sampai malam menjelajahi kota London…

Bye Hotmom

Saturday, November 22, 2014

MY TRIP TO LONDON & PARIS (Part 3 : Dari Museum ke Portobello Market)


Salam Cinta HotMom,

HAPPY BIRTHDAY ORIS…anak saya tercinta yang berulang tahun pada tanggal 8 Oktober kemaren……Oris banyak memberikan inspirasi dan bantuan dalam pembuatan blog saya ini…

OK Hotmom,
Kita lanjutkan cerita perjalanan saya ke London di hari ke 2….
Sarapan saya pagi ini di apartemen adalah roti tawar dengan ceres coklat plus mentega ditemani kopi panas khas Indonesia yang saya bawa dari Jakarta. Bekal minuman saya persiapkan di dalam tas dan tidak lupa berkas perjalanan yang akan membantu saya mencapai lokasi yang saya akan saya tuju ke Portobello Market.


THE NATURAL HISTORY MUSEUM

Bersama teman-teman kunjungan pertama kami pagi ini ke The Natural History Museum yang berlokasi di Cromwell Road. Oleh karena teman-teman harus meliput acara London Fashion Week pada jam 12.00 siang, maka kami berlima menggunakan Black Cab menuju Cromwell Road agar cepat tiba disana.

The Natural History Museum di London adalah museum yang memamerkan berbagai macam spesimen dari berbagai segmen sejarah alam. Ini adalah salah satu dari tiga museum besar di Exhibition Road di South Kensington. yang lainnya adalah Museum Sains dan Victoria dan Albert Museum.

Museum ini adalah rumah bagi spesimen hidup dan ilmu bumi yang terdiri dari sekitar 80 juta item dalam lima koleksi utama: botani, entomologi, mineralogi, paleontologi dan zoologi. Museum ini sangat terkenal dengan pameran atas kerangka dinosaurus dan hiasan arsitektur.


Seperti museum nasional lainnya yang didanai publik di Inggris, Museum Sejarah Alam ini tidak dikenakan biaya masuk.


VICTORIA & ALBERT MUSEUM


Setelah 45 menit berada di The Natural History Museum, saya memisahkan diri dari teman-teman menuju Victoria & Albert Museum atau disingkat menjadi V&A Museum yang tepat berada di sebrang The Natural History Museum.

The Victoria dan Albert Museum  adalah museum terbesar di dunia seni dekoratif dan desain. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1852 dan dinamai Ratu Victoria dan Pangeran Albert. Museum ini adalah badan publik non-departemen yang disponsori oleh Departemen Kebudayaan, Media dan Olahraga. Seperti museum Inggris nasional lainnya, masuk ke museum telah bebas sejak tahun 2001.


The V & A meliputi 145 galeri. Koleksinya meliputi 5.000 tahun seni, dari zaman kuno sampai sekarang, dari budaya Eropa, Amerika Utara, Asia dan Afrika Utara. Kepemilikan keramik, kaca, tekstil, kostum, perak, besi, perhiasan, furniture, benda abad pertengahan, patung, seni grafis cetak dan, gambar dan foto adalah salah satu terbesar dan terlengkap di dunia. Museum ini memiliki koleksi terbesar di dunia patung pasca-klasik, dengan kepemilikan barang Renaissance Italia menjadi yang terbesar di luar Italia.


Setelah lelah mengelilingi museum ini, saya menyempatkan diri untuk menikmati area ruang luar museum dan beristirahat disana sebelum melanjutkan perjalanan ke Portobello Market.

PORTOBELLO MARKET


Adalah lokasi yang wajib saya kunjungi. Itu pesan teman saya, Dien. Berbekal berkas informasi perjalanan yang saya miliki, setelah dari V&A Museum, saya menuju Tube terdekat South Kensington menuju Tube Notting Hill tempat Portobello Market berada.


Seperti yang saya informasikan sebelumnya bahwa sangat mudah menggunakan kereta Under Ground disini karena informasinya sangat lengkap.

Pasar Portobello yang berada di London Barat adalah salah satu pasar jalanan yang paling terkenal di dunia. Ini adalah tujuan populer bagi London dan turis.

Portobello Road goes langsung melalui jantung Notting Hill, daerah trendi dari London yang terkenal dengan film Notting Hill yang dibintangi oleh Hugh Grant dengan berbagai set lokasi: pintu biru, toko buku wisata, pagar taman dan sebagainya.



Portobello Market membentang sekitar dua mil memakan sebagian besar area Portobello Road.  Dibutuhkan cukup lama untuk berjalan dari ujung ke ujung .


Dimulai dengan bagian antik & vintage, pasar basah & bunga dan berakhir dengan fashion. Banyak label kecil dan mahasiswa mode menjual barang mereka di sana. Banyak toko-toko kopi dan kafe di sepanjang jalan.




Saatnya saya makan setelah lelah berjalan selama hampir 2 jam menjelajahi Portobello Market. Waktu menunjukkan hampir jam 4 sore. Sangat susah bagi saya menemukan makanan Halal untuk muslim. Akhirnya saya masuk ke salah satu restaurant dan memilih salad sayuran sebagai menu makan sore ini.


Sebelum kembali ke apartemen setelah selesai makan, saya menyempatkan masuk ke dalam salah satu toko pakaian yang dekorasinya menggunakan ratusan mesin jahit tempo dulu.


HOTMOM,

Hari hampir gelap, saatnya saya kembali ke apartemen di Covent Garden dengan menggunakan kereta under ground menuju Tottenham.

Ikuti terus cerita saya di minggu berikutnya mengenai Tower Of London, London Bridge, London Eye dan Museum yang terkenal Sherlock Holmes.

Bye Hotmom…

Monday, November 17, 2014

MY TRIP TO LONDON & PARIS (Part 2: My First Day @London Fashion Week)

Salam Cinta HotMom,


Senang bisa menyusul teman-teman menghadiri acara London Fashion Week pada tanggal 12-17 September yang lalu bersama pemilik perusahaan di tempat saya bekerja dimana perusahaan kami mendapatkan undangan untuk menghadiri acara ini. Setelah selesai acara Fashion Week di London, kami akan melanjutkan liburan ke Paris selama 5 hari sampai tanggal 22 September.
Hotmom, Di minggu ini saya akan bercerita mengenai perjalanan keberangkatan saya sendiri menyusul teman-teman dan kegiatan  hari pertama saya di London.

Dengan menggunakan penerbangan Garuda Indonesia yang berangkat jam 00.40 dari Jakarta pada tanggal 12 September, saya tiba di Schiphol Amsterdam sekitar jam 11 siang waktu setempat atau setelah menempuh penerbangan selama 14 jam. Saya transit selama 1 jam dibandara ini tanpa memiliki waktu untuk melihat-lihat sekitar bandara karena proses check in kembali yang memakan waktu cukup lama. Tapi, saya sempat mengambil foto di ruang tunggu bandara sebelum semua calon penumpang yang akan menuju London dipanggil untuk naik ke pesawat.


Diperlukan sekitar 40 menit penerbangan dari Amsterdam ke London. Baru sebentar rasanya kita terbang sudah diinformasikan kembali oleh pramugari Garuda bahwa kita akan mendarat di Gatwick. Semula Garuda Indonesia mendarat di Heathrow, namun saat ini Garuda Indonesia pindah ke Gatwick, North Terminal. Lokasinya memang lebih jauh dari kota London, tapi sarana transportasi yang disediakan sangat memadai. Hotmom bisa memilih apakah akan menggunakan kereta, bus atau taksi. Saya memutuskan untuk menggunakan kereta ekspres karena selain harganya lebih murah dibandingkan dengan menggunakan taksi, kita juga akan tiba lebih cepat karena tidak ada kemacetan.


Setelah mengambil bagasi, saya mencari informasi kereta ekspres yang menuju kota London. Ternyata stasiun keretanya ada di South Terminal. Saya kemudian naik shuttle dari North Terminal menuju South Terminal dengan menggunakan kereta. Di South Terminal penumpang sudah antri ingin membeli tiket kereta menuju kota London. Di loket saya membeli tiket pulang pergi seharga 35 Poundsterling atau sekitar Rp. 682.500.



Apartamen tempat saya tinggal berada di Covent Garden. Sementara tujuan kereta ekspres dari Gatwick ada di beberapa lokasi, antara lain ke Victoria dan St. Pancras. Oleh karena Victoria lebih dekat dari area apartemen, maka saya mengambil kereta yang berhenti di Victoria. Dibutuhkan sekitar 40 menit dari Gatwick menuju Victoria.  Dari Victoria saya melanjutkan perjalanan menggunakan taksi ke Covent Garden seharga 16 poundsterling atau Rp. 312.000. Wach…harga yang sangat mahal…..oleh karena itu hindari menggunakan taksi selama di London walaupun kita sangat ingin menaikinya karena bentuknya yang sangat khas dan dikenal dengan sebutan Black Cab.


Inilah apartemen kami di Covent Garden London. Apartemen 2 lantai dengan 2 kamar tidur dan 2 kamar mandi dengan ruang keluarga dan area makan yang cukup besar. Apartemen ini kami pesan lewat situs airbnb seharga Rp. 32.500.000 selama 7 hari 6 malam.
Setelah bertemu teman-teman di apartemen, saya langsung ganti pakaian dan segera berangkat ke lokasi Fashion Week tanpa beristirahat sedikitpun. Saat ini waktu menunjukkan jam 2 siang waktu setempat. Kami berbegas berangkat karena jam 3 sore ada schedule fashion show di Somerset House.


Cuaca disini sangat dingin dan berangin walaupun ada matahari. Suhu hari ini sekitar 11’C. Sambil menunggu schedule show, saya mengambil foto para undangan dan area sekitar acara yang sangat menarik perhatian karena gaya berbusana mereka yang unik dan berbeda (disebut dengan street style), juga fasilitas pendukung acara yang dimanfaatkan sebagai sarana promosi oleh pemilik perusahaan.


Selain acara fashion show, terdapat juga pameran produk-produk terbaru hasil karya designer terkenal maupun designer baru dan hasil karya para blogger.


Top Shop mengadakan program charity dimana kita dapat membuat design sendiri Tote Bag seharga 3 poundsterling di komputer yang disediakan oleh panitia. Memerlukan waktu sekitar 10 menit menunggu print hasil design yang kita buat.


Setelah cukup lama mengikuti acara fashion show, sayapun memisahkan diri dari teman-teman. Mereka masih harus meliput fashion show lainnya sampai dengan jam 8 malam, sedangkan saya memulai sore saya dengan mempelajari peta kereta Under Ground atau di London disebut dengan Tube yang memiliki logo berwarna merah.


Sangat mudah membaca peta kereta Under Ground ini karena informasi yang diberikan sangat jelas. Di setiap tower yang ada simbol Under Ground terdapat peta area setempat sehingga memudahkan turis untuk mencari lokasi yang dituju.
Tiket harian seharga 6 poundsterling atau sekitar Rp. 117.000 yang dapat dipergunakan kemana saja dalam satu hari.

Karena saya akan ikut makan malam bersama pimpinan saya , maka saya menyempatkan diri dulu melihat area shopping mall yang terbesar yang ada di Bond Street dan Oxford Circus. Tube yang terdekat dari Covent Garden adalah Tottenham, maka saya menuju ke Tottenham untuk tujuan Tube Bond Street.


Keluar dari Tube Bond Street, terlihat umbul-umbul London Fashion Week ada dimana-mana. Saya kemudian mencari mall Selfridge yang masuk salah satu daftar yang harus saya kunjungi karena mallnya yang sangat besar dan luas dengan ciri khas dekorasi patung di pintu masuknya membuat banyak sekali turis yang berfoto di depan mall ini termasuk saya…


Setelah puas menjelajahi semua mall yang ada di Bond Street & Oxford Circus, maka sampailah saya ke Primark. Mall ini terkenal  karena harganya yang  murah dengan pilihan produk beragam. Sayapun membeli beberapa kaos disini untuk oleh-oleh.


Dari Primark saya kembali ke Tube Bond Street untuk berkumpul bersama teman-teman di apartemen dengan tujuan Tube Tottenham dan kemudian berjalan kaki ke Covent Garden.


Saatnya makan malam bersama teman-teman dan pimpinan saya di Soho, di dekat hotel tempat pimpinan saya menginap. Kami makan malam seafood dengan berbagai macam menu seperti kepiting, udang, ikan, dan lain-lainnya.
Saat berjalan kaki menuju Soho, saya menyempatkan diri berfoto di depan theatre yang akan menampilkan Lion King. Menonton pertunjukan adalah merupakan salah satu yang masuk di dalam agenda perjalanan saya. Tapi tidak malam ini….


HotMom,
Hari pertama saya di London sangat menyenangkan. Walaupun belum istirahat setelah menempuh perjalanan 17 jam, saya masih menyempatkan mengatur agenda perjalanan untuk besok dan mencatat pengeluaran saya hari ini di smart phone yang saya bawa.

Oya, sebelum mengakhiri cerita ini , ada beberapa tips yang harus kita lakukan sebelum berangkat dari Indonesia, yaitu :

·      Laporkan rencana perjalanan keluar negeri ini ke provider seluler langganan kita karena mereka punya paket kerjasama untuk perjalanan keluar negeri sehingga kita bisa mengatur pengeluaran untuk berkomunikasi , apakah melalui WA, sms atau lainnya dengan harga terjangkau.
·      Bawa ATM Bank yang ada bertanda Cirrus atau Link. Gunakan ATM Bank setempat yang terdapat symbol Poundsterling karena ratenya lebih bagus.

Saya tutup cerita hari pertama saya di London, ikuti terus cerita saya di minggu berikutnya mengenai kota London yang sangat indah….




BYE HOTMOM...