Saturday, November 29, 2014

MY TRIP TO LONDON & PARIS (Part 4 : Jelajahi Istana sampai Sherlock Holmes Museum)



Salam Cinta HotMom,

Yang akan saya jelajahi di hari ke 3 saya di London adalah The Tower of London, London Bridge, London Eye, Istana Buckingham dan ke Baker Street untuk melihat Museum Sherlock Holmes yang diimpikan banyak orang. 5 tempat tujuan ini harus saya selesaikan hari ini karena dihari terakhir saya di London,  saya akan ke Windsor Palace,  Stonehenge dan Oxford yang memakan waktu sehari penuh dari pagi sampai jam 8 malam.

Namun sebelum kesana, saya dan teman-teman mengunjungi hotel tempat pimpinan perusahaan saya bekerja di area Soho. Hotelnya sangat bagus dengan interior yang unik dan klasik. Hari ini pimpinan saya akan kembali ke Jakarta dan kami menyempatkan diri mengunjunginya.



 TOWER OF LONDON


Saya berangkat jam 10 pagi dari area Soho menuju Tower Of London. Tube atau kereta under ground tujuan saya adalah Charing Cross, Bakerloo Line dan berpindah kereta di Charing Cross untuk tujuan Tower of London.


Walaupun harus berganti kereta karena keluar dari under ground dan berpindah under ground lainnya, kita tetap merasa nyaman karena jaraknya sangat dekat, sekitar 10 menit berjalan kaki.

Keluar dari Under Ground Tower of London, Hotmom akan merasakan keindahan yang luar biasa dimana benteng dipenuhi dengan bunga berwarna merah. Banyak turis yang berfoto di area ini karena bunganya yang sangat indah…


Senang sekali pagi ini saya bisa menikmati udara dingin di Tower of London dengan matahari yang terlihat mulai naik. Waktu saat ini menunjukkan hampir jam 12 siang.


Royal Palace dan Benteng, yang dikenal sebagai Tower of London, adalah istana bersejarah yang terletak di tepi utara Sungai Thames di pusat kota London. Ini terletak dalam London Borough of Tower Hamlets, terpisah dari ujung timur mil persegi Kota London oleh ruang terbuka yang dikenal sebagai Tower Hill. Kastil ini digunakan sebagai penjara meskipun itu bukan tujuan utamanya.

Menara London adalah salah satu tempat wisata paling populer di negara itu. Di bawah muatan seremonial Constable Menara, itu dirawat oleh badan amal Historik Karaton dan dilindungi sebagai Situs Warisan Dunia.

Sambil duduk menikmati coklat panas yang saya beli di salah satu café, terlihat rombongan anak-anak sekolah memasuki area Tower of London. Sangat lucu melihat wajah girang mereka…..


Saya juga sempat melihat-lihat ke dalam toko souvenir walaupun tidak membelinya.


Dari tempat saya duduk, saya bisa melihat pemandangan yang sangat indah sungai Thames tepat di depan saya dan pemandangan London Bridge….


LONDON BRIDGE


Foto yang berlatar belakang London Bridge saya ambil dari halaman Tower of London dimana saya meminta tolong Turis yang sedang berada disana untuk membantu karena saya bepergian sendirian.

"London Bridge" mengacu pada beberapa jembatan sejarah yang membentang Sungai Thames antara Kota London dan Southwark, di pusat kota London. Penyeberangan saat ini, yang dibuka untuk lalu lintas pada tahun 1973, adalah jembatan box girder dibangun dari beton dan baja.

Jembatan adalah subjek dari sajak anak populer "London Bridge Is Falling Down" dan secara teratur ditampilkan dalam budaya populer.

Jembatan modern yang dimiliki dan dikelola oleh Bridge House Estates, sebuah badan amal independen yang diawasi oleh City of London Corporation.

Setelah puas duduk di tepian sungai Thames di halaman Tower of London, saya kemudian membaca berkas panduan saya untuk tujuan wisata berikutnya adalah Buckingham Palace.

BUCKINGHAM PALACE


Istana Buckingham adalah kediaman London dan tempat kerja utama dari monarki Inggris. Terletak di Kota Westminster, istana ini sering dipergunakan sebagai pusat acara-acara kenegaraan dan kerajaan.


Awalnya dikenal sebagai Buckingham House, gedung yang membentuk inti dari istana hari ini adalah townhouse besar yang dibangun untuk Duke of Buckingham pada tahun 1703 di situs yang telah di kepemilikan pribadi selama setidaknya 150 tahun.


Desain asli awal abad ke-19 interior, banyak yang masih bertahan, termasuk penggunaan luas scagliola berwarna cerah dan lapis biru dan pink. Banyak ruang tamu kecil yang dilengkapi dengan gaya Kabupaten Cina dengan perabot dan perlengkapan yang dibawa dari Royal Pavilion di Brighton dan dari Carlton House. The Buckingham Palace Garden adalah taman pribadi terbesar di London. Namun saat menuju Buckingham Palace, saya masuk ke area Museum tempat kendaraan kerajaan disimpan, yaitu kuda, kereta kuda dan kendaraan dengan membayar tiket masuk sebesar 16 poundsterling atau sekitar 320.000.


Kita diberikan perlengkapan audio untuk mendengar semua penjelasan dari masing-masing area yang ada di museum.


Yang menarik perhatian saya adalah saat melihat kuda-kuda yang sangat besar dan tinggi keluar dari kendaraan dan dibawa ke dalam kandang….saya sangat senang bisa melihat kuda-kuda tersebut yang sangat terawat dan sehat dengan wajah yang menawan. Inilah kuda-kuda yang membawa keluarga istana untuk acara-acara kenegaraan…

Setelah selesai menjelajahi Istana Buckingham, saya bersemangat untuk menuju Baker Street, melihat Museum Sherlock Holmes yang terkenal. Sekarang sudah hampir jam 2 siang tapi saya belum sempat untuk makan siang. Semoga saya menemukan makan siang saya nanti di Baker Street.



SHERLOCK HOLMES MUSEUM


Keluar dari under ground, ada 2 pilihan lokasi yang dapat saya kunjungi, yaitu ke arah kiri apabila ingin ke Museum Madame Tussaud atau ke arah kanan apabila ingin ke Baker Street. Saya mengambil arah ke Baker Street karena saya sudah pernah melihat Museum Madame Tussaud saat liburan ke Hongkong bersama anak saya Oris.


Sherlock Holmes  adalah seorang detektif fiksi yang dibuat oleh penulis Skotlandia dan dokter Sir Arthur Conan Doyle. Sebuah berbasis di London "detektif konsultan" yang kemampuannya berbatasan dengan fantastis, Holmes dikenal karena penalaran logis cerdik, kemampuannya untuk mengadopsi hampir semua penyamaran dan dia menggunakan ilmu forensik untuk memecahkan kasus-kasus sulit.

Holmes, yang pertama kali muncul di media cetak pada tahun 1887, adalah fitur dalam empat novel dan 56 cerita pendek.

Semua kecuali empat cerita yang diriwayatkan oleh teman dan penulis biografi Holmes, Dr John H. Watson. Dua yang diriwayatkan oleh Holmes sendiri ("The Adventure of the Soldier pucat" dan "Petualangan Singa Mane"), dan dua lainnya ditulis sebagai orang ketiga ("The Adventure of the Mazarin Batu" dan "Terakhir Nya Bow" ). Dalam dua cerita ("The Adventure of the Musgrave Ritual" dan "Petualangan Gloria Scott") Holmes menceritakan Watson cerita dari ingatannya, dengan Watson menceritakan kisah bingkai. Yang pertama dan keempat novel, A Study in Scarlet dan The Valley of Fear, termasuk bagian-bagian yang panjang narasi maha tahu peristiwa yang tidak diketahui baik Holmes atau Watson.


Hanya dibutuhkan 10 menit saja untuk tiba di Museum Sherlock Holmes. Orang-orang sudah terlihat ramai untuk antri masuk ke museum. Kita harus membeli tiket masuk sebesar 10 poundsterling atau sekitar Rp. 200.000. Di tempat pembelian tiket masuk kita bisa melihat atau membeli souvenir yang ditawarkan disana. Banyak souvenir menarik yang bisa dibeli, namun saya tidak membeli satupun karena perjalanan liburan saya masih panjang.


Sangat indah bangunan yang ada di Baker Street ini. Arsitektur khas London dengan hiasan bunga berwarna warni membuat kita nyaman berjalan kaki sepanjang jalan ini.


Di jalan Baker Street ini saya membeli tiket One Day Tour untuk tujuan Windsor Palace, Stonehenge dan Oxford untuk program saya besok seharga 98 pondsterling atau sekitar Rp. 2.000.000. Dan, dijalan ini juga saya membeli makan siang di Marks & Spencer Food dengan menu pilihan salad udang plus minum seharga 7 poundsterling atau Rp. 140.000

Tepat jam 5 sore, saya bersiap-siap untuk menunggu matahari terbenam di London Eye…..perjalananpun saya lanjutkan menggunakan under ground.


LONDON EYE


Saya hanya melihat London Eye dari kejauhan karena saya sudah sangat lelah untuk berjalan lagi menuju kesana. Keluar under ground terdapat banyak tempat duduk yang dimanfaatkan oleh para turis duduk disana.


The London Eye adalah kincir raksasa raksasa di South Bank Sungai Thames di London. Juga dikenal sebagai Millennium Wheel, nama resminya awalnya British Airways London Eye.

The London Eye berbatasan ujung barat Jubilee Gardens (sebelumnya lokasi bekas Dome Discovery), di South Bank Sungai Thames antara Westminster Bridge dan Hungerford Bridge, di Lambeth.

Setelah puas duduk di area ini sambil menikmati para turis menunggu antrian masuk ke cruise yang akan mereka naiki, saya pun berjalan-jalan disekitar area ini menikmati gedung-gedung dengan arsitektur klasik dank has kota London.


Hotmom,

Ternyata menyenangkan bisa bepergian sendirian karena kita tidak perlu tergantung atau harus menyesuaikan diri dengan keinginan orang lain. Saya sangat menikmati liburan saya ini sendirian dari pagi sampai malam menjelajahi kota London…

Bye Hotmom

0 comments:

Post a Comment