Monday, April 6, 2015

HOT BUSINESS

Salam Cinta HotMom,



Konon hujan merupakan berkah bagi masyarakat yang merayakan Imlek. Rejeki akan datang seiring dengan derasnya hujan yang turun. Begitu juga dengan Sate Maranggi yang berlokasi di Purwakarta yang dipenuhi dengan pengunjung saat hujan mengguyur siang ini. Hampir 10 tahun saya tidak pernah kesini sejak jalan tol Purbalenyi dibuka untuk tujuan Jakarta Bandung. Serasa tidak percaya bahwa Sate Maranggi yang dalam bayangan saya akan tutup sejak tol dibuka ternyata berkembang pesat

COBAAN MEMBAWA BERKAH


Melihat kondisi warung yang sudah berkembang dengan pesat membuat saya penasaran dan ingin bertemu dengan salah satu pemilik Sate Maranggi. Apa yang membuat mereka bisa bertahan dari kesulitan yang menimpa mereka ? Apa strategi dan tipsnya sehingga mereka sukses ? dan banyak pertanyaan lainnya yang ada di benak saya.

Ibu bercerita bahwa pada saat jalan tol dibuka sekitar 10 tahun yang lalu mereka terpuruk dan penjualan menurun dengan drastis. Namun mereka tidak putus asa dan mencoba berbagai cara agar warung mereka tetap bertahan. Ibu dan ke-3 saudara kandungnya membuat terobosan baru dengan menambah variasi menu selain sate Maranggi, seperti: Kupat tahu, Rujak, tahu tempe goreng, soto daging, sop iga, dan lain-lain.


Mereka juga merubah pola pelayanan menjadi lebih cepat dengan menambah banyak karyawan sehingga pembeli tidak menunggu lama. Dari jumlah karyawan yang tidak lebih dari 10 orang, sekarang mereka mempunyai karyawan sebanyak 200 orang. Pertumbuhan yang sangat luar biasa. 
Semua karyawan mengenakan seragam dan sudah mengetahui job desknya masing-masing. 


Ada yang khusus mempersiapkan es kelapa muda yang menjadi minuman favorite, ada yang mengulek sambel, ada petugas order makanan dan delivery dan ada petugas yang menghitung makanan yang kita pesan. 


Tidak lebih dari 15 menit menu pesanan kami sudah tersedia di meja panjang kayu yang menjadi khas warung sate Maranggi ini. 
Saya memesan sate Maranggi, sate Kambing, sop iga dan es kelapa muda.


Selain menambah variasi menu makanan dan jumlah karyawan, mereka juga menambah fasilitas umum untuk mendukung warung Satenya, yaitu :


LAHAN PARKIR


Lahan parkir yang sangat luas membuat pembeli nyaman dan tidak perlu mengambil badan jalan sebagai tempat parkir. Mereka menyediakan 2 area parkir mobil dan parkir untuk kendaraan roda dua.


MUSHOLA


Pembeli juga tidak perlu khawatir karena mereka menyediakan Mushola yang cukup bagus di area parkiran .


TOILET DAN TEMPAT CUCI TANGAN


Tempat untuk cuci tangan dan toilet tersedia di 2 area sehingga pembeli yang jumlahnya banyak tidak perlu antri.


TOKO SOUVENIR


Fasilitas lainnya yang mereka sediakan adalah toko yang menjual souvenir kerajinan tangan penduduk setempat dan toko busana muslim.



HARGA MAKANAN


Harga makanan kompetitif. Dengan pesanan 2 porsi sate, 2 porsi sop iga, 4 nasi putih dan 3 es kelapa muda, saya membayar kurang dari Rp. 200.000

HOTMOM,

Penjualan sate Maranggi saat ini tidak bisa dianggap remeh. Bisnis yang sempat terpuruk akhirnya bangkit dan bisa memberdayakan penduduk setempat tidak hanya kesejahteraan sosialnya tetapi juga mengangkat penjualan hasil bumi dan karyanya.

Kualitas rasa dan pelayanan sangat dijaga dengan memberikan yang terbaik buat pelanggan.

Semoga cerita ini bisa memberikan inspirasi bagi pembaca Hotmom untuk tidak menyerah atas cobaan yang menimpa  bisnis yang sedang dibangun. 
Saya menyarankan agar Hotmom datang mengunjungi Sate Maranggi di Purwakarta bersama keluarga. Saya jamin tidak akan kecewa dengan rasa dan pelayanannya.


Bye Hotmom…..







0 comments:

Post a Comment