Friday, July 11, 2014

HOT TIPS: MONEY - MONEY - MONEY


Salam Cinta HotMom,              


Konon perempuan katanya identik dengan uang atau materi. Saya setuju saja asalkan dipergunakan untuk hal yang benar. Sebagai Ibu tentunya kita memikirkan selain pengaturan keuangan keluarga, juga rencana pendidikan anak dan rencana investasi untuk masa depan.

Saat usia saya 26 tahun dimana anak saya Oris baru lahir, saya sangat sulit mengatur keuangan karena  pengeluaran yang begitu banyaknya membuat saya harus memutar otak untuk bisa mengatur dana yang ada dan tetap harus bisa menabung.



















Dari gaji bulanan yang saya terima  sebagai pegawai,  harus diatur sedemikian rupa agar saya tetap bisa menyisihkan dana untuk menabung. Dan yang saya pilih saat itu adalah Tabungan Pendidikan Anak dimana saldo per bulannya bisa kita tentukan sendiri sesuai kemampuan kita. Saat itu saya mengambil program Tabungan Pendidikan dengan saldo Rp. 50.000 perbulan. Fokus saya adalah menabung untuk biaya sekolah anak saya nanti. Lama menabung saya rencanankan 17 tahun dimana dia akan masuk kuliah di usia itu.

Berjalannya waktu, anak saya tumbuh besar dan kebutuhan keuangan juga membesar dimana saya adalah seorang single parent yang harus memikirkan semuanya. Memiliki 2 pekerjaan itulah yang saya lakukan untuk bisa mendapatkan tambahan penghasilan, yaitu bekerja di kantor dan pekerjaan sampingan sebagai Conference Organizer. Dari pekerjaan sampingan ini akhirnya saya bisa memiliki rumah sendiri berukuran kecil tipe 2 kamar. Rumah milik sendiri ini adalah investasi saya yang kedua selain Tabungan Pendidikan Anak yang saya miliki. Karena sudah memiliki penghasilan lumayan, saldo Tabungan Pendidikan yang tadinya Rp. 50.000 perbulan saya naikkan menjadi Rp. 200.000 perbulan.

Untuk pembelian rumah ini saya lakukan dengan mencicil selama 1 tahun kepada pemilik rumah yang baik hati yang bersedia memberikan cicilan dan mempercayai saya. Rumah ini saya beli pada tahun 1998.

Sejak saat itu saya tidak berhenti mengerjakan pekerjaan sampingan sebagai Conference Organizer dan berhasil membeli rumah yang lebih besar dari sebelumnya dimana rumah yang saya beli tahun 2000 ini merupakan rumah yang saya tempati sampai sekarang. Cara pembeliannya adalah dengan menjual rumah yang lama dan dijadikan uang muka untuk rumah yang baru. Sisanya saya cicil selama 1 tahun ke developer tanpa dikenakan bunga.


Berjalannya waktu dimana karir saya dikantor sudah meningkat, saya tidak bisa lagi mengerjakan pekerjaan sampingan seperti sebelumnya. Untungnya gaji bulanan yang saya terima sangat bagus sehingga mencukupi semua kebutuhan keluarga saya.
Di tahun 2005 saya mulai melirik bentuk investasi yang lain, yaitu asuransi. Banyak penawaran yang diberikan namun yang saya pilih saat itu adalah yang banyak dipilih oleh teman-teman sekantor saya. Sejujurnya saya tidak membaca dan mengerti dengan jelas benefit atau manfaat dari asuransi yang ditawarkan, namun tetap saya ikuti dengan harapan saya memiliki investasi untuk dihari tua nanti. Pilihan asuransi yang saya ambil adalah jenis Pru Link, yaitu Asuransi Kesehatan sekaligus investasi .

Tidak berhenti berinvestasi, saya mulai mencoba investasi yang lain yaitu Emas batangan. Investasi ini atas saran oleh seorang teman yang bekerja di Bank dimana kita dapat membeli emas batangan ini dengan cara mencicil di kantor Pegadaian.


Sayapun mencoba untuk membeli emas batangan dengan cara mencicil. Ternyata sangat mudah mengurusnya. Kita bisa memilih jumlah gram emas yang akan kita cicil  dengan membayar uang muka minimal 20% dan biaya admisnistrasi Rp. 50.000. Kita dapat mencicil selama 3, 6 atau 12 bulan. Dan emas akan diberikan kepada kita setelah cicilan kita lunas.

Saya sangat menyukai investasi emas batangan ini karena saya bisa membelinya dengan mencicil dengan bunga rendah.

Dari 1 batang emas seberat 50 gram, bertambah menjadi 1 batang emas seberat 100 gram, dan bertambah menjadi beberapa batang hasil dari mencicil di Pegadaian.


Apakah saya berhenti berinvestasi ? tentunya tidak……
Pada tahun 2010, saya membuka usaha Design Interior dimana saya akhirnya berinvestasi di properti berupa apartemen.

Emas batangan yang saya miliki saya jual untuk dijadikan uang muka pembayaran apartemen. Sisa pembayaran saya cicil selama 1 tahun ke developer tanpa bunga. Apartemen pertama saya , harga beli saat itu Rp. 430.000.000, tipe 2 kamar di daerah Cawang dan 2 tahun kemudian berhasil saya jual seharga Rp. 650.000.000 dengan kondisi sudah furnished.


Saya tidak pernah meminjam ke Bank untuk berinvestasi karena saya tidak berani mengambil resiko tidak bisa membayar. Namun, seorang sahabat memberikan tips dan pandangan bahwa meminjam ke Bank bukanlah hal yang harus ditakuti.
Pada tahun 2012, akhirnya saya meminjam dana ke Bank untuk membeli 2 unit apartemen sebagai tambahan investasi properti saya.

HotMom,

Sebagai Ibu, kita harus cerdas memilih investasi apa yang cocok dengan keuangan keluarga kita. Saya pribadi sudah mencoba Tabungan Pendidikan Anak, Asuransi Kesehatan,  Investasi dalam bentuk Emas dan Properti. Emas adalah pilihan saya karena apabila kita membutuhkan uang secara cepat kita bisa menjual atau menggadaikannya.

SAVE DEPOSIT BOX


Save Deposit Box adalah tempat yang saya percayakan sebagai tempat menyimpan semua benda-benda berharga seperti :
·      Sertifikat Rumah
·      Perhiasan
·      Dokumen dan surat-surat penting lainnya

Cukup dengan membayar Rp.500.000 – Rp. 1.500.000 pertahun, kita bisa menyewa Save Deposit Box di salah satu Bank.

Semoga Tips Investasi yang sudah saya jalani ini bisa memberikan inspirasi bagi HotMom….


BYE HOTMOM









0 comments:

Post a Comment