Tuesday, June 23, 2015

“CHILDHOOD”, THE FINE DINING CONCEPT AT NAMAAZ DINING

Salam Cinta HotMom,


Saya mendapat undangan makan malam kejutan dari seseorang yang sangat saya cintai. Tempat, lokasi, nama restoran dan jenis makan malam dirahasiakan oleh pasangan saya. Penasaran karena seharusnya saya yang mengatur dinner rahasia ini karena pasangan sayalah yang sedang berulang tahun. Namun karena dia tidak berada di Jakarta saat berulang tahun, maka rasa bersalahnya diganti dengan mengajak saya makan malam yang begitu berkesan di Namaaz Dining yang berlokasi di jalan Gunawarman no. 42.

Mengenakan busana dari bahan kaos hitam, saya dan pasangan masuk ke ruang makan yang tidak terlalu besar. Kami disambut oleh Chef dan beberapa pelayan yang semuanya mengenakan baju berwarna hitam. Mejanya sangat sedikit, hanya cukup untuk beberapa orang saja. Pasangan saya memberikan informasi bahwa mereka hanya menerima 28 pengunjung setiap malamnya. Semua reservasi dilakukan melalui telepon dan pembayaran dilakukan dimuka karena mereka tidak ingin ada meja yang kosong karena tamu tidak jadi datang. Pasangan membayar Rp. 2.300.000 untuk makan berdua di Namaaz Dining. Mahal tapi sangat sepadan dengan apa yang disajikan. 17 menu dipersiapkan untuk semua tamu Namaaz Dining malam ini.

Menu 1
Setelah kami duduk, pelayan menyediakan minuman air mineral yang dituang dari tempat minuman plastik anak-anak. Agak terkejut karena biasanya minuman dituang dari tempat kaca atau botol yang bentuknya mewah. Tidak berapa lama Chef datang memperkenalkan diri dan menyampaikan bahwa tema menu makan malam adalah “CHILDHOOD”. Mereka ingin kita mengingat masa kecil kita melalui makanan dan minuman yang mereka sajikan.


Pelayan datang menyajikan piring hitam berisi kertas bertuliskan “Ini Budi….” dengan pensil diatasnya.  Chef menjelaskan bahwa kertas ini adalah opor ayam dan pensil adalah butter yang dapat dimakan. Kami merasa kaget dan senang karena penyajian pertama sangat berkesan. Sesuai arahan Chef, dengan berat hati kertas dan pensil kami lipat lalu kami makan. Makan pertama ini ditemani minuman Green Spot yang sedotannya diletakkan di dalam kotak pensil plastik Dora Emon.

Menu 2

Menu ke 2 terinspirasi dari masa kecil dimana kita menyukai mie sebagai makanan. Hati ayam dihiasi dengan mie Anak Mas diatasnya dengan bumbu yang diletakkan di dalam plastik. Tidak hanya bumbunya yang bisa kita makan tetapi termasuk plastiknya juga karena plastik terbuat dari bahan makanan.

Menu 3

Adalah sup kacang merah yang dibentuk menyerupai permen asam yang sering kita makan saat kecil dulu. 

Menu 4


Sudah 3 menu kami cicipi, ketiganya memiliki rasa yang berbeda dengan penyajian yang sempurna.
Kali ini pelayan membawa perangkat dimana beberapa batang menyerupai rokok dicelupkan ke dalam cairan dingin. Bentuk rokok ini terinpirasi dari permen rokok yang sering kita makan saat kanak-kanak. Rokok ini adalah Popcorn Candy.


Sisa rokok yang ada di dalam asbak adalah marsmellow dengan sambal terasi yang sangat enak rasanya.

Menu 5

Berbentuk menyerupai laba-laba adalah nasi bakar ikan peda cabe ijo. Inspirasi berasal dari permainan games laba-laba.

Menu 6

Saat kecil kita suka menghisap batang bunga Soka. Tabung kecil ini dianggap sebagai batang dari bunga Soka dimana isinya adalah bir pletok yang dijepit dengan penjepit kertas berwarna hitam.

Menu 7

Balap Keong adalah ide penyajian menu yang ke 7. Isinya adalah cumi yang disajikan dengan sangat sempurna.

Menu 8

Sudah 8 menu kami cicipi, kejutan demi kejutan kami lewati dengan sangat menyenangkan dan belum terasa kenyang.
Pelayan datang membawa 1 tatakan yang berisi donut dan cairan yang terlihat seperti teh. Kami diminta untuk mencampurkan donut ke dalam gelas yang ternyata setelah dicampur menjadi rawon daging.

Menu 9


Di menu ke 9, pelayan kembali mendemonstrasikan masakannya di meja kami. Kali ini adalah ikan pepes yang akan dicampur dengan salad yang sudah diletakkan didalam wadah semacam gelas dihias dengan es batu.


Setelah ikan pepes dicampur dengan salad, keluar asap hasil dari masakan……..yang membuat ikan pepes menjadi crispy.

Menu 10

Menu ke 10 ini terinspirirasi dari ayunan dimana tali ayunan terbuat dari cengkeh yang bisa kita makan.

Menu 11

Saya tidak bisa menghabiskan menu yang ke 11 ini, yaitu nasi kornet daging sapi dengan kuning telur yang dimasak pada suhu 58’ karena perut sudah mulai terasa kenyang dan nasi kornet ini terlalu berat.

Menu 12


Disajikan diatas piring berwarna putih, menu yang ke 12 adalah sirloin di roll dengan tempe mendoan dengan sambal asem pade bumbu kuning.

Menu 13


Sepertinya menu berikutnya sudah masuk ke menu desert. Berbentuk logo roti Marie Regal yang sering kita makan dulu ternyata terbuat dari beras. Setelah semuanya dicampur, maka menjadi Marie Regal Ice Cream yang sangat enak rasanya.

Menu 14


Menu ke 14 adalah ketan hitam dengan mango pasta. Fla dimasukkan ke dalam botol kecil yang dibungkus dengan kertas pembungkus permen susu White Rabbit.

Menu 15


 Dessert berikutnya adalah almond yang terbuat dari coklat cap ayam jago diletakkan di dalam papan permainan congklak.


Menu 16


Di menu ke 16, kembali pelayan datang ke meja kami dan memperagakan masakan berikutnya, yaitu semacam gulali berwarna hijau yang dapat ditiup menyerupai balon. Inspirasi datang dari Balonku dimana saat kanak-kanak kita sangat menyukai bermain dengan balon.

Menu 17


Di menu terakhir, chef datang menghampiri dan berbincang-bincang dengan kami mengenai makanan yang disajikan. Makanan penutup ini terbuat dari kerupuk antor dan kacang bugares dengan berbagai rasa.
Balon hijau yang ditiup kita hancurkan menggunakan wadah yang tersedia dan ditabur diatas makanan sehingga menjadi topping yang menambah variasi rasa dari makanan penutup yang dihidangkan.

HOTMOM,

Lama waktu mencicipi 17 menu masakan ini sekitar 2,5 jam dimana pada saat menu ke 9, chef memberikan pertunjukan dengan melempar dry ice berasap ke meja kosong yang sengaja disediakan untuk sarana pertunjukan bagi semua tamu yang hadir.

Penilaian saya terhadap Namaaz Fine Dining adalah :
( score 1-5)

ITEM                   KETERANGAN                      HOT VALUE

Lokasi                 Premium Area                                    5
Restoran             Minimalis, Eksklusif                           5
                           Indonesian Heritage
Pelayanan           Private & Intimate                              5
Menu                  Creative & Innovative                         5
Harga                  Mahal tapi setimpal                           5

Yang membuat Namaaz Dining berbeda adalah setiap menu yang disajikan dipikirkan dengan sangat detil jenis masakan dan cara penyajiannya. Kita terbawa emosi dan penuh kejutan pada setiap masakan yang dihidangkan. Unsur entertainment juga menjadi bagian dari kegiatan makan yang memakan waktu hampir 2.5 jam. Sangat private dan intimate karena hanya  28 orang yang mereka layani setiap malamnya.

Untuk merayakan Valentine, Ulang Tahun Perkawinan, atau acara khusus berdua, saya sarankan untuk makan malam di Namaaz Fine Dining.

Usaha yang dibangun oleh anak Indonesia yang menyajikan menu khas Indonesia yang dikemas dengan kreatifitas dan inovasi tinggi membuat kita bangga. Hotmom bisa berkenalan dan berbicara langsung dengan Adrian Ishak sebagai Chef Owner di Namaaz Dining.  Selamat Mencoba….!!

Bye Hotmom…..


0 comments:

Post a Comment